Thursday, August 30, 2012

Prof. DR. H. NASARUDDIN UMAR, MA


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar:
Ia adalah salah satu tokoh Islam Indonesia kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI. Banyak karya ilmiah tentang Islam yang telah diciptakan sebagai sumbangan yang tak ternilai untuk dunia Islam Indonesia, juga banyak penghargaan yang telah diperoleh atas kerja dan karya yang beliau ciptakan. 
Profil Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA:
  • Nama lengkap : Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA 
  • Tempat/Tanggal Lahir: Ujung-Bone, 23 Juni 1959 
  • Alamat :     Jl. Ampera 1 No. 10 Ragunan, Pasarminggu  
  • Pekerjaan : Wakil Menteri Agama RI 
  • Ayah : Andi Muhammad Umar 
  • Ibu : Andi Bunga Tungke 
  • Istri : Dra. Helmi Halimatul Udhma 
  • Anak : 1. Andi Nizar Nasaruddin Umar, 2. Andi Rizal Nasaruddin Umar, 3. Cantik Najda Nasaruddin Umar
Pengalaman Pendidikan:
  1. SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970
  2. Madrasah Ibtida'iyah 6 tahun, di Pesantren As'adiyah Sengkang, 1971.
  3. PGA 4 Thn, di pesantren As'adiyah Sengkang, 1974
  4. PGA 6 Thn, di Pesantren As'adiyah Sengkang 1976
  5. Sarjana Muda , Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980
  6. Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
  7. Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
  8. Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang" Perspektif Jender Dalam al-qur'an, 1993-1998.
  9. Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994
  10. Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995
  11. Mengikuti Sandwich program di Paris University Perancis, 1995
  12. Pernah melakukan penelitian kepustakaan di beberapa perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.
  13. Pengukuhan Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002.
Pengalaman Akademik:
  • Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), Jakarta, 1992- Sekarang
  • Dewan Pendiri dan pengurus Masyarakat Dialaog natar Ummat Beragama (MADIA) Jakarta, 1983-sekarang
  • Wakil Ketua wakaf yayasan Paramadina, Jakarta, 1999- Sekarang
  • Ketua Yayasan Panca Dian Kasih, Jakarta, 2001- Sekarang
  • Wakil Ketua Pengurus Pusat KMA-PBS, Jakarta, 2001-2004
  • Ketua Departemen Pemberdayaan Sosial dan Perempuan ICMI Pusat, Jakarta 2000- sekarang
  • Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, 2000- Sekarang
  • Anggota KOMNAS Perempuan, 1999-sekarang
  • Wakil Ketua (Bidang Pendidikan)Masjid Al-Tin, Jakarta, 1998-sekarang
  • Pembantu Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2000-sekarang
  • Staf Pengajar bidang kajian Wanita program pasca Sarjana UI, jakarta, 1997-Sekarang
  • Ketua Program studi Agama dan Perempuan, bidang kajian wanita program pasca Sarjana UI Jakarta, 2001-sekarang.
  • Staf pengajar Pasca Sarjana Universitas Paramadina Mulia, Jakarta, 1998-2000
  • Staf pengajar Yayasan wakaf Paramadina, Jakarta, 1993-sekarang
  • Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII Jakarta, 1997-sekarang
  • Wakil sekretaris PP. Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuliuddin (HIPIUS), Jakarta, 1994-Sekarang
  • Anggota Asesor badan Akredaitasi Nasional Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta, 2001-sekarang
  • Ketua Yayasan Setara Indonesia (YASIN), Jakarta, 2001-sekarang
  • Staf ahli PSW IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001-sekarang
  • Anggota dewan Redaksi Jurnal Islam FUTURA, IAIN Ar-raniri, nanggroe Aceh Darussalam, 2001-sekarang
  • Anggota penyunting ahli Jurnal Kajian Agama Islam dan Masyarakat INTIZAR, Pusat Penelitian IAIN Raden fatah, Palembang, 2001-sekarang
  • Penanggung jawab tabloid Swara Damai Yayasan Padi Kasih, Jakarta 2002-sekarang
  • Pengasuh Rubrik Mas'il alShufiyah di majalah SUFI, Jakarta, 2002-sekarang
Karya Ilmiah:
  1. "Pengertian Deasa Mernurut hukum Positif dan hukum Islam" (Risalah Sarjana Muda), 1980
  2. "Islam dan Nasionalisme Indonesia, Analaisa tentang Integrasi Syari'ah Islam dalam Pembinaan Hukum Nasional", (Skripsi), 1984
  3. "Perspektif Jender Dalam Islam", (Disertasi), 1998
  4. "Fiqh Ibadah", (Diktat), Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, Sulawasi Selatan, 1987.
  5. "Tema-Tema pokok Al-Qur'an" (diktat) Yayasan Wakaf Paramadina Jakarta, 1994
  6. "Antropolgi Jilbab dalam perspektif feminis dan penafsiran Islam" (diktat), Yayasan Wakaf Paramadina Jakarta, 1995
  7. "pengantar Ulumul Qur'an" (Diktat), Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1996
  8. "Pengantar Ulumul Qur'an", Baiyul Qur'an Jakarta, 1996
  9. "Pandangan Ali Syariati terhadap Poligami' Dalam Bunga Rampai Pemikiran Ali Syariati, Jakarta; Pustaka Hidayah, 1999
  10. Editor dan pemberi kata pengantar dalam buku " Konsep Negara dalam Islam" (Karangan Dr.H. Abd. Muin Salim) Jakarta, Rajawali Press, 1994
  11. Editor dalam buku "Fiqh Siyasah" ( Karangan Dr.J. Suyuthi Pulungan, MA), Jakarta; Penerbit Rajawali Press, 1994
  12. Editor dan Pemberi kata pengantar dalam buku " Konsep Maqashid Syari'ah" (Karangan Dr. Asafri Jayabakri), Jakarta, Rajawali Press, 1996
  13. Editor dan Pemberi kata pengantar dalam buku "Ajaran dan Teladan para Sufi" (Karanan Drs. H.M. Laily Mansur, LPH.), Srigunting Jakarta, 1996
  14. "Perbandingan antar aliran; Perbuatan manusia", dalam "sejarah Pemikiran Islam", (Amin Nurdin dan Afifi Fauzi Abbas, (Ed.), Jakarta; Pt. Pustaka Anatara, 1996.
  15. Kata Pengantar dalam Surah Al-Fatihah bagi orang Modern" (karangan Anand Krishna), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998
  16. Kata pengantar dalam "99 Nama Allah Bagi orang Modern" (karangan Anand Krishna), PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999
  17. "Argumentasi Kesetaraan Jender (Perspektif Al-Qur'an), yayasan Wakagf Paramadina Jakarta 1999
  18. "Kodrat Perempuan Dalam Islam", diterbitkan kerjasama lenga kajian agama dan Jender (LKAJ), Solidaritas Perempuan, dan The Asia Foundation, Desember 1999
  19. "Kata Pengantar" Dalam "Surat-surat terakhir bagi orang Modern, sebuah aspirasi Spiritual" (karangan Anand Krishna), Pt. Gramedia Utama Pustaka, Jakarta, 2000
  20. "Kodrat Perempuan Dalam Islam"(buku Pertama serial Perempuan), PT. Fikahati Aneska, Jakarta, Cet. I, 2000
  21. "Paradigma Bari Teologi Perempuan"(Buku Kedua serial Perempuan), PT. Fikahati aneska, Jakarta, Cet.I, 2000
  22. "Bias Jender dalam penafsiran Kitab Suci"(Buku Ketiga serial Perempuan), PT. Fikahati Aneska, Jakarta ,Cet.I, 2000
  23. "Sifat-Sifat Allah Dalam kualitas Maskulin dan Feminim" Dalam komaruddin Hidayat, et,al" Agama di Tengah Kemelut", Media Cita, Jakarta, 2001
  24. "Ibadah Mahdlah: Kiat-kiat Khusuk dalam sholat" dalam Komaruddin Hidayat, et.al, "Agama di tengah Kemelut", Media Cita, Jakarta, 2001
  25. "Tafsir Untuk Kaum Tertindas" dalam Komaruddin Hidayat, et,al, "Agama di tengah Kemelut", Media Cita Jakarta, 2001.
  26. "Qur'an Untuk Perempuan" Jaringan Islam Liberal dan Teater Utan Kayu, Jakarta, 2002.
  27. Menulis beberapa entri di dalam Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Al-Qur'an, dan Ensiklopedi Islam Untuk Pelajar, Penerbit PT. ICHTIAR BARU VAN HOEVE, Jakarta.
Penghargaan/Bintang:
  1. Piagam Penghargaan sebagai Sarjana Teladan IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
  2. Piagam Penghargaan Sebagai Doktor terbaik IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1999
  3. Piagam Penghargaan dari Media Executive Jakarta sebagai PROFIL EKSEKUTIF DAN PENGUSAHA INDONESIA 2000-2001, 23 Maret 2001
  4. Bintang Karya Satya dari Presiden RI, 2001
  5. Piagam Penghargaan dari International Human Resources Develeopment Program (IHRDP) sebagai International best Leadership Award (IBLA), 2002, 31 Maret 2002
  6. Piagam Penghargaan dari International Human Resaorces Develeopment Program (IHRDP) sebagai Asean Bset Executive Award (IBLA) 2002 , 23 Juni 2002
  7. Penghargaan Peniti Emas Hari Keluarga Nasional (Harganas) IX dari TP PKK Pusat, 29 Juni 2002
Salinan Dari Sumber Asli: Nasaruddinumar.net

Wednesday, August 15, 2012

AGH. SANUSI BACO, Lc (Ketua MUI Sulsel)


Mengurusi Ummat Itu Menyenangkan
Berbicara soal seorang tokoh kharismatik ulama di sulsel, maka semua akan merujuk kepada seorang tokoh ulama sulsel asal Kab. Maros yakni Anre Gurutta Haji (AGH) KH.Sanusi Baco Lc. 

Maklum saja lelaki yang lahir 4 April 1937 ini sudah puluhan tahun bergelut dengan dunia dakwah. Bahkan sejak memasuki bangku sekolah menengah pertama sudah mulai mondok pesantren di Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Ambo Dalle selama delapan tahun. 

Dipesantren inilah, Sanusi Baco muda digembleng untuk menjadi seorang juru dakwah yang handal dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Ilmu agamanya yang diperoleh di pesantren semakin diperdalam dengan terus berguru pada kyai-kyai yang ada pada masa itu. Hingga akhirnya hijran ke Makassar untuk meneruskan pendidikannya di Universitas Muslim Indonesia (UMI). 

Dikampus ini Sanusi Baco berhasil meraih gelar Sarjana Muda (BA). Di kampus UMI pula, sanusi mulai aktif berorganisasi dengan menjadi pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Yang kemudian di percaya pemerintah untuk melatih para mahasiswa untuk ikut berjuang membebaskan Irian barat. 

“Saat itu dipanggil ke Malino untuk melatih mahasiswa yang akan ikut berjuang dalam pembebasan Irian Barat, meski saya sendiri selalu berdoa agar tidak di ikutkan,” ujarnya sambil tertawa mengenang masa mudanya.
Dia mengakui bahawa berawal dari PMII dirinya sudah mulai tertarik berorganisasi, sehingga berbagai kegiatan organisai kepemudaan dan keagamaanpun diikutinya. Inilah yang juga menjadi modal utamannya untuk menjadi pemimpin dari para ulama dan kyai di sulsel. Bayangkan saja selama 15 tahun mengurusi Majelis Ulama Indonesia (MUI) sulsel dan NU Sulsel. 

Bagi ayah 8 orang anak ini, mengurusi ummat merupakan kebahagian sendiri. Itulah yang menjadi alasan utamanya sehingga tetap bertahan untuk mengurusi organisasi keagamaan. 

“Mengurusi ummat itu menyenangkan, dan kekayaan seorang ulama itu bukalah uang, tapi adalalah ummat,” ujarnya saat ditanya alasannya terjun ke organisasi ke agamaan. 

Dia mengaku mengabdikan hidup bagi ummat merupakan impiannya sejak kecil, karenanya begitu jalan terbuka. Totalitas hidupnya diperuntukkan dalam mengurusi ummat. 

Tekadnya ini memang tidak disangsikan lagi, karena di usianya yang sudah masuk 73 tahun ini, dia masik aktif berceramah dan mengajar. Belajar dari Gusdur dan Haji Kalla. 

Memastikan diri untuk terjun totalitas mengurusi ummat dengan afliasi ke salah satu organisasi keagamaan bukanlah tanpa sebab. Meski sejak mahasiswa sudah bergabung dengan PMII,lelaki yang suka membaca ini mulai mengenai NU saat dalam perjalanan menuju ke Kairo Mesir pada tahun 1963. Saat itu kakek dari 7 cucu ini mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan studinya di Universita Al Azhar. 

Saat itulah dia mengenal cucu dari pendiri NU, yakni KH.Abdulrahman Wahid yang lebih dikenal dengan Gusdur. Saat dalam perjalanan dengan menggunakan kapal laut, pensiunan dosen di IAIN Makassar ini berkenalan dengan Gusdur yang juga akan melanjutkan studinya di Al-Alzhar. Perjalanan yang tempuh selama sebulan lebih itu, digunakan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Gusdur. Disinilah juga dia mengenal NU. 

“Gusdur itu moderat dan terbuka, suka membaca dan hampir waktunya dihabiskan untuk membaca,” ujarnya. 

Persahabatannya dengan Gusdur terus berlanjut, baik saat kuliah di Al-Azhar maupun setelah pulang dari Mesir. Di Al-Azhar bersama Gusdur, dirinya menjadi pengurus Mahasiswa yang berada di Al-Alzhar. Hanya saja kebersamaan mereka di Al-Azhar tidak berlangsung lama, karena Sanusi Baco harus kembali ke Indonesia, begitu dia berhasil meraih gelar sarjana. Keinginannya untuk melanjutkan ke S2 batal, karena dia minta kembali ke Indonesia setelah dirinya mendaftarkan diri untuk menjadi pasukan melawan tentara Israel. 

Hari-hari Sanusi Baco pun disibukkan dengan menjadi dosen di IAIN Makassar serta menjadi pengajar di beberapa sekolah dan pondok pesantren. Namun kesibukan menjadi seorang pendidik tidak menghentikan langkahnya untuk berdakwah dan mengurusi ummat. 

Bersama Haji Kalla (ayah Jusuf Kalla), dimana Haji Kalla menjadi bendahara Masjid Raya Makassar dari Yayasan Masjid Raya yang salah satu kegiatannya melakukan pengkaderan ulama. Sarjana agama dari IAIN ia rekrut di tempat ini untuk dididik menjadi ulama. Mereka diberi fasilitas seperti tempat menginap di belakang rumah Haji Kalla. 

Haji Kalla mengundang Gurutta Sanusi Baco untuk tinggal di Masjid Raya dan diberi kepercayaan me-mimpin Masjid Raya. Tidak cuma itu, Gurutta Sanusi Baco juga sekali seminggu diminta berceramah di kantor NV Hadji Kalla. 

Di masjid itulah, Gurutta Sanusi Baco mengisi hari-harinya bersama istri yang dinikahinya pada 1968. Setelah memiliki anak kelimanya lahir pada 1976, Gurutta Sanusi Baco meminta izin kepada Haji Kalla untuk pindah ke rumahnya sendiri di Jl. Pongtiku yang terletak di belakang Masjid Lailatul Qodri Makassar. Kemudian terakhir pindah ke Jl. Kelapa Tiga, sehingga dakwahnya semakin meluas. Beberapa tahun kemudian Sanusi Baco pun menjadi Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar. Tradisi pengkaderan ulama terus dilanjutkan. 

“Saat ini sudah ada 14 angkatan dari pendidikan ulama yang di lakukan oleh masjid raya,” ujarnya. 

Suami dari Dra. Hj. Aminah (alm) mengungkapkan bahwa pengkaderan ulama itu sangat penting karena saat ini orang-orang yang paham dan mengerti agama (ulama) sudah banyak yang wafat. Sehingga diperlukan adanya regenasi ulama untuk melanjutkan penyebaran ajaran-ajaran islam.
Berharap MUI Lebih Baik Lagi
Sebagai panutan ummat dan kyai yang penuh kharismatik Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar ini berharap agar para ulama yang bernaung di bawah MUI bisa bersama-sama membesarkan organisasi ini. Dengan menjadikan MUI sebagai organisasi keagamaan yang memiliki kharimatik dan menjadi panutan, dimana fatwa-fatwanya benar-benar untuk kepentingan ummat,sehingga fatwa tersebut juga di dengar oleh ummat. 

Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan ini menilai bahwa hidup adalah perjuangan, penuh dengan probelematika sehingga harus dihadapi. Selain itu juga dalam menjalani hidup harus berani mengambil keputusan. 

“Inilah yang selalu saya tanamkan kepada anak-anak, agar mereka tidak takut dalam menghadapi hidup,” ujarnya. 

Karena prinsip ini pula, mantan Rektor Universitas Al-gazali ini, Tahun 2001 Gurutta Sanusi Baco memberanikan diri untuk mendiri-kan pesantren Nahdlatul Ulum. Gagasan awalnya dimulai ketika Jusuf Kalla memiliki program untuk membiayai kuliah santri-santri berprestasi ke perguruan tinggi unggulan di seluruh Indonesia. Dari inisiatif itu, Jusuf Kalla mewakaf-kan tanah seluas 4 hektar di Maros yang beberapa tahun lalu diwakafkan menjadi pesantren milik NU. 

Kini pondok pesantren Nahdlatul Ulum, sudah berada di beberapa daerah seperti Jeneponto dan Takalar. Kemudian mendirikan kampus Universita Al-Gazali yang kini menjadi Universita Islam Indonesia Makassar. 

Kini di usianya yang semakin senja, tidak membuatnya berhenti untuk berdakwa. Dengan semangat untuk melayani ummat, lelaki yang menyukai lari pagi ini masih saja melayani panggilan ceramah hingga ke daerah-daerah. 

Ulama yang dikenal sebabgai sosok yang moderat dan toleran ini hanya berharap suatu saat nanti akan hadir ulama-ulama yang bisa membawa kebajikan bagi semua ummat manusia di muka bumi ini. Menurutnya sikap moderat dan toleran tidak boleh mengorbankan aqidah serta harus tetap mempertahankan prinsip-prinsip agama.
Biodata:
  • Nama : AGH Sanusi Baco LC
  • Lahir : Maros 4 April 1937
  • Istri : Dra.. Hj. Aminah Sanusi
  • Anak : 8 orang
  • Pendidika :
  • S1 Universitas Al-Azhar Kairo –Mesir
  • BA Univesitas Muslim Indonesia
  • Ketua Umum MUI sulsel
  • Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan
  • Ketua yayasan masjid raya Makassar. [KM02]
Salinan Dari Sumber Asli: Kabarmakassar.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA