Wednesday, January 9, 2013

SEORANG ANAK POLISI MEMBURU BARAKKA’ KE KABALLANGANG:



KISAH NYATA DARI SEORANG ANAK POLISI MASUK DI MA'HAD DDI LIL-BANIN KABALLANGANG
Tersebut-lah, pada tahun 1984 lalu, seorang anak polisi dari Kab. Barru telah lulus menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) di kampung halamannya, dan anak polisi tersebut bercita-cita ingin meneruskan sekolah lanjutannya di lembaga pendidikan yang lagi ‘ngetrand’ dijamannya, yaitu pendidikan Pondok Pesantren. Karena lembaga pendidikan terakhir ini sangat diminati oleh peserta didik dan para orang tua wali  murid pada masa itu. 

Keunggulan sistem pendidikan Pondok Pesantren, disamping akan memberikan pelajaran formal layaknya di dalam kelas-kelas sekolah modern, juga akan menyajikan pendidikan non-formal diluar bangku sekolahan, seperti pengajian ba’da Ashar, ba’da maghri dan ba’da Subuh. Yang semuanya bertujuan memberikan bekal peserta didik tentang nilai-nilai murni ke-Islam-an, akhlaqul karimah, moral bermasyarakat, keterampilan-keterampilan dasar dan pendidikan kemandirian. 

Maka Bapak polisi-pun merespon hasrat putra kesayangannya dengan memberikan alternatif nama-nama Pondok Pesantren yang populer pada saat itu diwilayah Kab. Barru dan daerah terdekat disekitarnya, yaitu Pondok Pesantren Maccopa - Maros dan Pondok Pesantren DDI Mangkoso. Namun, tiba-tiba datang seorang ibu tua yang tak lain adalah ibu kandung sang polisi tersebut atau nenek kandung dari putranya sendiri, yang dipanggil lumrah Sanro Kani (berprofesi sebagai dukun bersalin), kebetulan beliau tinggal di Pekkabata – Pinrang. Maka nenek inilah kemudian mengusulkan agar cucunya dimasukkan saja di Pontren DDI Kaballangang. 

Singkat cerita, dan tanpa berpikir panjang maka keesokan harinya, berangkat-lah sang putra mahkota, si anak polisi tadi ke Kaballangan dengan di antar oleh rombongan satu mobil dari keluarga terdekatnya. Setiba di Kaballangan, rombongan-pun langsung bertolak ke kediaman Anregurutta Ambo Dalle. Bapak polisi mengutarakan maksud kedatangannya yang intinya adalah menitipkan anak kandungnya kepada Anregurutta, dan tidak lupa pak polisi menceritakan kepada Anregurutta semua prilaku nakal putranya waktu di kampung termasuk kemalasannya disuruh pergi mengaji, harapannya adalah agar supaya Anregurutta bisa memberikan ‘barakka’-nya dan anaknya bisa pintar, rajin, berbakti kepada kedua orang tua dan berguna kepada bangsa dan negara. 

Lalu, Anregurutta menanyakan nama anaknya, dan diberitahu adalah: AGUSSALIM, yaitu penulis sendiri. Sambil tersenyum senang, Anregurutta berkomentar: Namanya bagus sekali sama dengan nama teman saya yang terkenal cerdik-pandai yaitu H.AGUSSALIM. Kemudian Anregurutta menyuruh penulis membuka mulut, selanjutnya ditiup oleh Anregurutta yang kebetulan kala itu Beliau sedang berpuasa, maka penulis-pun takjub bukan main, sungguh harumnya aroma mulut Anregurutta yang meresap di dalam rongga penulis saat ditiup itu, Subhanallah! Mungkin inilah yang dimaksud oleh hadits nabi SAW: “Aroma mulut orang berpuasa lebih harum dari pada parfum “kasturi”. 

Kemudian penulis bersama rombongan keluar menuju ke Asrama santri yang sudah di siapkan, dan di sana sudah menunggu paman penulis (sepupu dari Mama), yaitu MUSTAMIN MADDU dan tentangga penulis di Barru yaitu Muh.Wardi Makki. Penulis kala itu merasa berbahagia karena di Pondok Pesantren ini ditemani oleh seorang keluarga dekat dan teman sekampung, serta ada juga anak dari Madello bernama Rahmat. 

Kami di asrama baru itu berteman dekat dengan anak-anak Teteaji, seperti: Sahur, Amir, Amin Kadir & Muhaimin, penulis disambut oleh Hatta..... 


KAMPUS YANG PENUH KENANGAN:

Kisah ini berawal sekitar 28 tahun yg lalu, tepatnya bulan Juni 1984,,, ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Yang Penuh dengan Kedamaian,, jauh dari pengaruh derasnya rayuan yang menggoda setiap Insan tuk berbuat semaunya... Yaach,,, di kota santri ini jugalah,,, kami berpisah dari kasih sayang ortu yg telah merawatku selama 12 lebih..... demi tuk menuntut ilmu,,, sy bersyukur sekali karena tempat menuntut ilmu tidak jauh dari tempat kelahiranku, hanya dengan Naik Bis Piposs dengan ongkos Rp.2000 dah sampai di kampung, itupun kalau ada surat Izin dari Keamanan Kampus dan pulangnya kalau dah cukup 1 bulan di Kaballangang,, 

Kampus Kaballangang betul-betul penuh kenangan yang menggembirakan dan menakutkan... Mengapa ????,,, sebab pada waktu pagi kami semua dapat bergembira, baik di sekolah, di mesjid maupun pada waktu makan,,, kami dapat berkumpul semua dengan diiringi Canda dan tawa,,, sebaliknya pada malam harinya.. dimana malam itu gelap gulita,, hanya pelita saja yg kita pakai pada waktu itu, dan ini merupakan kenangan yang menakutkan,, karena kami smua di iringi dengan suara Poppo', yang membuat bulu roma merinding dan menurut teman-teman, Poppo' tersebut sasaran empuknya adalah PANTAT,, LAABEKKO ISKANDAAAR... HEHEHEHE...... begitupula sebelum tidur.. kami se asrama selalu membuat usil,,, siapa saja yang duluan tidur,, maka orang tersebut dikasi makan Garam,,, atau di ikat kakinya yang bergantungan baterai dsb,,.. hahahahaaaaaaaa,,, 

Ooooch.. Yachh,,, aq juga ingat niiich.. peristiwa yang menghebohkan.. sewaktu saya mau tidur,, saya memakai kelambu dan di dalam kelambu itu,, saya menyalakan Obat Nyamuk,,, apa yang terjadiii,, ternyata obat nyamuk yang tidak tau diri itu membakar kelambu ,, Saya kaget bukan kepalang karena aku dibangunkan dengan paksa oleh teman-teman dan Ust. Anas yang gendong saya pada waktu itu.... 

Saya dan teman-teman seasramaku,, tinggal disamping kanan Koperasi.. Med Hatta, Muhammad Sahur Harun, Amir Wajeng, Amin Kadir & Muhaimin (Semuanya Putra Teteaji), Taslim Putra Bilajeng,, Muhammad Wardi & Mustamin Maddu (Putra Barru), & Abbas Pangkep.. 

Akhirul Kalam... MINALLAHI MUSTA'AN WA ALAIHIT TIQLAN...
W A S S A L A M.... THE END..
Artikel berhubungan:
  1. Kenangan DR MuhammadSuaib TahirBersama Anregurutta (3) 
  2. Mengejar Berkahnya Gurutta KeTanah Bugis
  3. Barakka’-na Anregurutta AmboDalle
  4. Kenangan DR MuhammadSuaib Tahir Bersama Anregurutta (2)
  5. Kenangan DR Muhammad Suaib Tahir Bersama Anregurutta (1) 
  6. Haul Gurutta Ambo Dalle 
  7. Isra'-Mi'raj Ke Elle Salewo-E Bersama Gurutta H. Jamalu  
  8. Seorang Muhajir Fakir

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA