Tuesday, May 28, 2013

BUDAYAWAAN D ZAWAWI IMRON MENGENAL GURUTTA AMBO DALLE:


Spiritualitas Gurutta Ambo Dalle Adalah “Ati Macinnong”
Oleh: Helmi Ali

Kata Budayawan D Zazawi Imron, dalam pidato pengantar acara dialog Nasional yang selenggarakan Alumni Pesantren DDI Kaballangang (25/5) lalu, spiritualitas - Almaghfuurulah – Gurutta Abdurrahman Ambo Dalle dasarnya adalah 'ati macinnong' (hati yang jernih - red). Ati macinnong yang membuat - Almaghfuurulah – bertindak secara total (menyebarkan ajaran dan nilai-nilai agama, membangun DDI, mempersiapkan kader-kadernya, mendidik murid-muridnya dan masyarakat) penuh dengan keihlasan, kerendahan hati, dan kasih sayang.

Akkininnawa macinnong (prasangka baik - red) juga memungkinkan beliau senantiasa berpikiran jernih. Maka, dengan Akkininnawa macinnong itu, tidak ada ruang dalam hati dan benak - Almaghfuurulah – untuk membenci, berpikiran buruk yang memungkinkan orang bertindak merugikan masyarakat, memfitnah, dan sebagainya. Itulah spiritualisme Ulul albab, yang merupakan sumber energy positif untuk berbuat dan bertindak. Itulah yang membuat - Almaghfuurulah – besar. Itulah 'Api' yang seharusnya terus-menerus menyala.

Maka pertanyaannya, kata Zawawi, apa kita hanya mengambil abunya atau apinya al-maghfuurulah; kalau kita hanya mengambil abunya, maka sesungguhnya almaghfuurulah telah meninggal ketika dikuburkan; tetapi kalau kita mengambilnya apinya, maka sesungguhnya almaghfuurulah hidup terus; hidup dalam dada kita , dalam hati kita, dalam diri kita. Ati macinnong membangun Akal sehat, dan membangun karakter.

Lebih lanjut, Kiai Zawawi (setelah mengamati, mempelajari dan merenungkan secara mendalam karya-karya Al-maghfuurulah Gurutta Abdurrahman Ambodalle), menyimpulkan bahwa al-maghfuurulah telah mempertemukan (di lain kesempatan dia menggunakan istilah 'sintesa') tradisi dengan modernitas. Zawawi mengatakan “Gurutta adalah kombinasi sempurna antara tradisi bugis dengan modernitas”.

Sunday, May 26, 2013

PESAN-PESAN DEKLARASI IAPDIKA | “RAIH PURNAMA DDI”:



SAMBUTAN PEMBINA YAYASAN IAPDIKA

Oleh: Dr. M.A. Rusdy Ambo Dalle

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang senantiasa melimpahkan rahmat dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini, kita dapat bersama-sama hadir pada acara Deklarasi IAPDIKA dan Dialog Nasional (Tudang Sipulung) warga DDI di Makassaar ini. Selawat serta salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita tercinta, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir jaman.

Komunitas Anak DDI Kaballangang yang selama ini mendengungkan idiologi komunal DDI “barakka’-na Gurutta, serta Anukku Anunna DDI, Anunna DDI Tania Anukku” ternyata bukan hanya slogan dan kata-kata indah penghias status (postingan Facebook) belaka, namun dirasakan masih sangat kuat untuk membangun solidaritas meskipun kita belum pantas berpuas diri, karena masih jauh dari makna yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, untuk merealisasikan semuanya maka Komunitas Anak DDI Kaballangan yang masih memiliki nilai-nilai kental moral Gurutta telah membangun satu Yayasan IAPDIKA yang baru saja dideklarasikan hari ini, dimana nantinya diharapkan dapat menjadi lokomotif dinamis untuk menggerakkan dan menarik gerbong “tua” DDI ke relnya yang lurus hingga mencapai kejayaannya kembali seperti sediakala ketika Gurutta masih hidup.

Maka pada sambutan ini, saya ucapkan selamat kepada seluruh jajaran Pengurus Ikatan Alumni Pesantren DDI Kaballangan (IAPDIKA). Ucapan selamat ini saya rangkai dengan harapan bahwa saudara-saudara dapat bekerja, berkarya, dan terus melakukan yang terbaik dalam mengawal dan mendorong perubahan positif menuju kejayaan organisasi DDI jauh ke depan.

Harapan ini saya sampaikan karena banyak agenda kerja yang harus segera diimplementasi, ditindaklanjuti, dan dilakukan oleh keluarga besar IAPDIKA. Saya sangat berharap jajaran pengurus IAPDIKA yang baru dideklarasikan dapat bergerak cepat, bekerja nyata untuk mengaplikasikan program-program kerja yang telah diagendakan tersebut untuk memastikan suksesnya gerakan perubahan yang dikawal oleh IAPDIKA dalam meraih purnama DDI.

Salah satu peran yang besar harapannya dapat segera ditindaklanjuti adalah peran para pengurus untuk mengajak lebih banyak warga dan simpatisan DDI untuk mendukung IAPDIKA dalam mensukseskan program perubahan yang diperjuangkannya demi mencapai tujuan kemajuan DDI. Upaya ini diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi DDI telah berada pada relnya yang benar untuk segera tinggal landas berpacu kencang melampaui masanya, sehingga dalam waktu tidak terlalu lama DDI dapat sejajar dengan ormas-ormas besar Islam lainnya bahkan lebih maju lagi. 

Kemudian, pada kesempatan yang baik ini, saya pun ingin menyampaikan kepada seluruh pengurus bahwa saudara-saudara akan mengemban tugas cukup besar untuk bisa mendorong tumbuhnya kewibawaan dan kedewasaan organisasi ini. Oleh karena itu, laksanakanlah tugas saudara-saudara dengan sungguh-sungguh dan senantiasa mengacu kepada kepentingan organisasi dan masyarakat.

Itulah kiranya hal-hal yang dapat saya sampaikan untuk menghantar pelaksanaan acara pada hari ini. Selamat mengemban amanah dan semoga saudara-saudara dapat mendorong banyak perubahan positif dalam organisasi DDI.  

Minallahil Musta’an wa Ilahit Tiklan, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


Saturday, May 25, 2013

MANIFESTO DEKLARASI IAPDIKA



PIDATO DEKLARASI KETUA YAYASAN IAPDIKA

Oleh: KH. M. Yahya Ahmad, Lc

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات،
والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين، وبعد!

قال الله تعالى :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya: “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (urusan) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS: 047: 7)

Yang Mulia Bapak Gubernur Sulawesi Selatan (yang mewakili); Yang terhormat Bapak Dr. Sujatmiko, MA, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Sudan dan Negara Eretria; Yang terhormat Prof. AGH. Sanusi Baco, Lc; Yang terhormat Bapak Dr. M.A. Rusdy Ambo Dalle; Yang terhormat Bapak D. Zawawi Imron; Yang terhormat Bapak Dr. Amris Fuad Hassan; Yang terhormat Ibu Prof. Dr. Nurhayati Rahman, M.Hum; Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Andi Syamsul Bahri Galigo, MA; Yang terhormat Bapak Dr. Ivan A Hadar; Yang terhormat Bapak Mr. Robert Kingham. Para warga DDI, simpatisan dan tamu undangan yang kami banggakan.

Pertama-tama marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas segala nikmatnya sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini dengan harapan semoga Allah Swt senantiasa memberikan keberkahan dan bimbingan kepada kita semua dalam menjalankan tugas kita masing-masing.

Saya juga tak lupa menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang sedalam-dalamnya kepada seluruh panitia yang telah terlibat dalam acara ini dan kepada semua yang telah berpartisipasi baik tenaga, materi dan waktu. Mudah-mudahan Allah Swt memberikan pahala yang berlipat ganda di sisi-Nya. Ucapan terima kasih juga saya persembahkan kepada seluruh tamu undangan yang telah memeriahkan acara Deklarasi dan Dialog Nasional yang diselenggarakan di Makassar ini.

Bapak Gubernur dan para tamu kehormatan serta para hadirin.
Ikatan Alumni Pesantren DDI Kaballangang, disingkat (IAPDIKA) adalah Yayasan baru yang didirikan pada Minggu tanggal 2 Desember 2012, oleh Alumni Pesantren DDI Kaballangang pada saat Reuni Akbar dan Silaturrahim yang diselenggarakan pada 1-2 Desember 2012 di Kaballangang, Kab. Pinrang. Yang anggota-anggotanya adalah para alumni DDI Kaballangang dan alumni DDI lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia. IAPDIKA lahir atas keprihatinan dan kekecewaan para alumni tersebut terhadap almamaternya yang mengalami kemunduran dan keterpurukan sepeninggal Anregurutta KH. Abd Rahman Ambo Dalle.

Yang paling menyedihkan karena keterpurukan dan kemunduran Pondok Pesantren ini tidak terlepas dari ulah para Pengurus DDI di tingkat Pusat yang tidak ingin melibatkan alumni-alumni dalam mengelola dan mengembankan Pesantren ini, bahkan terkesan menjauhkan semua alumni dan kader-kader DDI yang dianggap berpotensi untuk membangun dan mengembangkan Pesantren ini secara khusus dan DDI secara umum.

Bapak-Bapak yang kami hormati
Ponpes DDI Kaballangang adalah salah satu dari puluhan Pesantren yang berada di bawah naungan DDI. Bahkan keistimewaan Ponpes Kaballangang karena ia dibangun dan dirintis oleh Pendiri DDI Anregurutta Ambo Dalle sama dengan Ponpes Mangkoso dan Ujung Lare. Bahkan Ponpes Kaballangang merupakan cendera mata Anregurutta yang diwariskan kepada seluruh putra-putranya yang telah menimba ilmu dari beliau selama hidupnya. Oleh karena itu IAPDIKA turut bertanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan Pesantren dimaksud sebagaimana ketika Anregurutta masih hidup.

Berbagai wacana yang telah disampaikan kepada Pengurus DDI dan pimpinan Pondok Pesantren untuk melibatkan alumni-alumni untuk bersama-sama memperbaiki dan mengembalikan kejayaan Pesantren. Namun wacana-wacana tersebut ditolak dan tidak diindahkan. Atas dasar tersebut, IAPDIKA berusaha melakukan perubahan secara total guna mewujudkan cita-cita Anregurutta, bukan saja dilingkungan Pesantren akan tetapi meliputi perubahan struktur pengurus DDI yang dianggap sudah mesti diperbaharui guna mengimbangi perkembangan zaman dan informasi khususnya di era globalisasi saat ini.

Perlu diketahui bersama bahwa DDI atau (Darud Dakwah wal-Irsyad) adalah salah satu Ormas Islam yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1947 oleh KH. Abd Rahman Ambo Dalle yang berbasis pendidikan, dakwah tanpa batas dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk pribadi-pribadi muslim yang sejati dan mengeluarkan warga Indonesia khususnya masyarakat Indonesia Timur dari cengkraman penjajah pada saat itu.

DDI dibawah kepemimpinan Anregurutta dari mulai berdirinya tahun 1947 sampai Beliau meninggal dunia tahun 1996 telah berhasil membangun pendidikan Islam yang disegani di Indonesia Timur. Hal ini ditandai dengan penyebarannya yang pantastis di 20 propinsi dipelosok tanah air seluruhnya ditangani 8 Pengurus Wilayah, 274 Pengurus Daerah, 392 Pengurus Cabang, dan 127 Pengurus Ranting, dengan jumlah madrasah 1029 buah, 89 buah pondok pesantren dan 18 buah penguruan tinggi.

Lebih dari itu, DDI juga telah berhasil menciptakan kader-kader Dai yang berkualitas dan berwibawa dan diterima oleh seluruh masyarakat. Jauh dari itu, DDI telah juga berhasil membentuk kader-kader bangsa yang bermutu dan bertanggung jawab bukan saja ditingkat lokal akan tetapi juga ditingkat nasional. DDI mencapai puncak kejayaannya di masa kepemimpinan Anregurutta sehingga tidak satupun orang-orang yang berhasil dari Sulawesi atau di Indonesia Timur secara umum kecuali pernah menimbah ilmu di DDI baik itu di Madrasah DDI atau di Pesantren DDI. Ini menunjukkan bahwa kerja keras yang telah dilakukan oleh Anregurutta yang didasarkan atas keikhlasan dan kecintaan terhadap masyarakatnya telah membuahkan hasil yang cemerlang sehingga sampai saat ini rasa cinta dan bangga atas pribadi anregurutta masih terukir dalam hati sanurbari kita semuanya.

Namun, sangat disayangkang karena setelah Anregurutta meninggal dunia, lembaga pendidikan yang diwariskan dan nilai-nilai keteladanan yang telah diajarkan kepada kita semua telah mulai pupus dan pergi bersama angin bahkan seakan-akan lembaga pendidikan dan nilai-nilai yang telah dibangunnya ikut dikuburkan bersama jasadnya oleh oknum-oknum tertentu yang kini masih bercokol di lembaga DDI saat ini. Sikap ini bukan saja telah menciptakan perpecahan dalam tubuh DDI akan tetapi lebih dari itu juga telah menelantarkan misi pendidikan agama Islam.

Akibatnya DDI selama beberapa dekade belakangan ini hilang dari peredaran, bahkan nyaris terdepak dari kancah pengembangan pendidikan di tanah air. Atas dasar tersebut di atas, IAPDIKA bangkit untuk mensuarakan perubahan demi terwujudnya sebuah sistem pendidikan, dakwah dan sosial dilingkungan DDI yang lebih progresif, fleksibel dan moderat menuju sebuah tatanan pendidikan yang bermartabat, berkualitas bukan saja dilevel nasional akan tetapi juga dilevel internasional dibawah naungan satu DDI untuk ummat.

Para hadirin yang kami muliakan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa sampai saat ini, pemerintah Indonesia belum sepenuhnya berhasil memberantas kemiskinan akibat jumlah penduduk yang terus bertambah. Anggaran Pendidikan yang telah disediakan oleh pemerintah setiap tahunnya belum dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat sehingga tidak sedikit warga masyarakat yang belum dapat akses ke pendidikan khususnya pendidikan tingkat tinggi. Oleh karena itu, kami bertekad untuk bersinergi dengan pemerintah untuk mensukseskan pendidikan melalui berbagai kegiatan pendidikan yang telah kami rancang dalam yayasan ini antara lain dengan mendirikan sekolah-sekolah dan madrasah dibeberapa daerah yang merupakan kantong-kantong IAPDIKA. Kami menyadari sepenuhnya bahwa organisasi DDI dan kepengurusan yang ada sekarang ini sudah tidak dapat diharapkan lagi untuk turut membangun pendidikan yang berkualitas karena orientasi kepengurusan sudah tidak lagi menjadikan pendidikan dan dakwah sebagai tujuan akan tetapi lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang terkait dengan kepentingan sementara.

Selain itu, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa pembaharuan dan regenarasi di dalam tubuh organisasi DDI mutlak dilakukan karena kami yakin bahwa selama tidak ada perubahan dan regenerasi maka Purnama DDI tidak akan kembali bersinar bahkan akan tenggelam dan akan hilang dimakan waktu. Berangkat dari fenomena ini, maka konsep “Passelle Pasau” merupakan salah satu opsi untuk memperbaiki kondisi yang dialami DDI saat ini karena sesungguhnya apa yang terjadi di DDI saat ini lebih diakibatkan kekuasaan status quo yang tidak pernah sama sekali memberikan angin segar bagi pengembangan pendidikan dan dakwah serta sosial dilingkungan DDI dan Ponpes-Ponpes DDI yang tersebar di beberapa daerah di seluruh Indonesia.

Para hadirin yang kami muliakan.
Dengan berpedoman kepada Ayat Al-Quran yang saya bacakan pada mukaddimah di atas yang artinya: “Wahai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (urusan) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Maka dengan ini kami menyadari sepenuhnya akan pentingnya perbaikan dalam tubuh DDI melalui sebuah yayasan baru yang akan berkiprah dalam memperjuangkan kebangkitan DDI. Untuk itu, saya memohon kepada Bapak Pembina Yayasan IAPDIKA agar berkenan Mendeklarasikan “Ikatan Alumni Pesantren DDI Kaballangang”, disingkat IAPDIKA yang akan menaungi perjuangan kami meraih purnama DDI.

Demikianlah pidato Manifesto deklarasi saya sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita semua dalam mewujudkan cita-cita Anregurutta. Amin.

Minallahil Musta’an wa Ilahittiklan
Wassalam.



Tuesday, May 21, 2013

MAU KE MANAKAH IAPDIKA PASCA DEKLARASI ?:



MUHASABAH DINI

Oleh: Med Hatta

Komunitas Anak DDI Kaballangang yang selama ini mendengungkan idiologi komunal DDI “Passelle Pasau, barakka’, serta Anukku Anunna DDI, Anunna DDI Tania Anukku” ternyata bukan hanya slogan dan kata-kata indah penghias status (postingan Facebook), namun dirasakan masih sangat kuat untuk membangun solidaritas meskipun kita belum pantas berpuas diri, karena masih jauh dari makna yang sesungguhnya.

DEMI merealisasikan semuanya maka Komunitas Anak DDI Kaballangan yang kental memiliki nilai-nilai moral Gurutta telah membangun satu Yayasan IAPDIKA yang akan dideklarasikannya pada (25/5) mendatang, dimana nantinya diharapkan dapat menjadi lokomotif dinamis untuk menggerakkan dan menarik gerbong “tua usang” DDI ke relnya yang lurus hingga mencapai kejayaannya kembali seperti sediakala ketika Gurutta masih hidup. SMG!

Meskipun IAPDIKA masih bayi merah, tapi tidak ada salahnya pada hari deklarasinya nanti dimanfaatkan untuk MUHASABAH DINI; mengevaluasi fokus target, merapatkan barisan, merefresh semagat, sehingga IAPDIKA kedepan hanya menjadi milik anggota-anggota yang merasapi “nilai-nilai moral Gurutta” yang jauh dari sekat-sekat pemisah yang dapat merugikan kita secara pribadi maupun secara bersama.

Dan yang paling penting bagi bayi IAPDIKA saat ini adalah meluruskan niat (tajdidun niyah) dan menata kembali konsep visi misi perjuangan, atau konkritnya menuntaskan “BENTUK/KONSEP PERJUANGAN YANG RIIL DAN JELAS”, di mana selama ini kita hanya mengutak-ngatikkan istilah-istilah niskala dan maya seperti: “Perubahan – kerbaikan – kebenaran”, sedangkan kalimat-kalimat itu sendiri adalah pengertian yang abstrak, tidak berwujud, tidak berbentuk, mujarad. Berjuang di dunia maya dalam era informasi sekarang ini BOLEH, tapi memperjuangkan sesuatu yang maya adalah perbuatan SIA-SIA.

SAYA mengusulkan; sebaiknya kita kembali ke mabda’ dasar sebagai lokomotif reformasi dan penyatuan DDI, dan menjadika IAPDIKA layaknya sebagai sebuah (LSM) saja yang akan bergerak dalam melakukan pendampingan masyarakat khususnya warga DDI, melalui pemberdayaan SDM yang sangat potensial ini untuk ikut serta dalam memperjuangkan persatuan dan kejayaan DDI secara khusus dan kemajuan bangsa secara umum.

Hal ini dapat dilakukan IAPDIKA dengan berbagai kerja nyata, membangun opini masyarakat melalui media-media cetak dan online seperti tabloid, buletin, dan jejering sosial (Tweeter, Facebook, Blog, Website, dll). Hal-hal seperti ini jauh lebih efektif, multi-bampa, dan lebih minim biaya dari pada sekedar seremonial yang menguras banyak energi dan dana. Namun, kembali lagi IAPDIKA harus merumuskan “KONSEP PERJUANGAN YANG RIIL DAN JELAS” terlebih dahulu, sehingga kita tidak bekerja mengambang, menerawang, dan pekerjaan-pekerjaan sia-sia lainnya. (Med HATTA)

 

Sunday, May 12, 2013

PEMBERONTAKAN ABD LATIF TERHADAP LEMBAGA ULAMA:


The Most VVIP in DDI
The most VVIP in DDI atau orang yang paling penting di DDI adalah yang kita paling hormati dan kagumi saat ini yaitu para tokoh DDI yang telah berkumpul di Samarinda bulan lalu antara lain Gurutta DR. KH. Muhammad Ali Rusdy; Prof. AGH. Faried Wajedi, MA; Prof. Dr. AGH. Andi Syamsul Bahri Galigo, MA; Drs. KH. Lukmanul Hakim, Lc; dan Drs. KH. Hilmi Alie Yafie serta Gurutta Prof. Dr. AGH. Abd Rahim Arysad, MA (yang berhalangan hadir).

Mereka adalah orang-orang yang paling kita hormati dan yang paling kita bisa percaya tentang apapun yang berkaitan dengan DDI karena merekalah yang betul-betul merefresentasikan dan kelihatan mencerminkan prilaku-prilaku mulia Gurutta mulai dari tingka laku, tata krama, ilmu pengetahuan, kesedarhanaan dan yang paling penting mereka telah menjadi mahaguru-mahaguru yang baik bagi anak-anak muridnya dan inilah yang patut kita percaya karena mereka tidak pernah mengajarkan kepada kita kebohongan dan keculasan.

Tentu sangat berbeda dengan yang lain yang tidak mengajarkan kami kejujuran, keihlasan dan yang paling parah karena tidak pernah mengajarkan kami arti sebuah musyawarah dan eksistensi orang lain. Karena itu siapapun yang berbicara tentang DDI selain dari tokoh-tokoh DDI khususnya yang terkait dengan perubahan perlu diteliti dan diamati baik-baik karena jangan sampai seperti kata sayyidina Ali Bin Abi Thalib “Kalimatul Haq Yuridubihal Bathil” (Kata manis yang menginginkan kebathilan).

Ada beberapa alasan yang membuat saya memasukkan tokoh-tokoh ini sebagai the Most VVIP in DDI adalah sebagai berikut:
  1. Mereka lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan DDI;
  2. Mereka menimba ilmu langsung dari Gurutta;
  3. Mereka berdarah DDI atau mereka dilahirkan oleh tokoh-tokoh DDI;
  4. Mereka sampai saat ini tetap mengabdikan dirinya untuk pendidikan dan masyarakat dan yang paling penting karena mereka adalah putra-putra terbaik.
Wacana-wacana yang telah diposting oleh Pa Latief dikomunitas ini dan menuai berbagaiai komentar dari seluruh anggota komunitas ini tidak lain adalah sebuah ungkapan pesimis terhadap gerakan perubahan yang kelihatannya tidak dapat dibendung oleh pihak yang merasa akan dirugikan. Ungkapan-ungkapan ini, menurut saya tidak akan menjadi perhatian utama IAPDIKA karena apa yang disampaikan oleh Pa Latief melalui posting di komunitas ini merupakan penyebab utama munculnya gerakan IAPDIKA yang berusaha memurnikan perjuangan dari berbagai kepentingan politik atau pribadi dan mengembalikan ke DDI orientasi awalnya yaitu dakwah, pendidikan dan sosial bukan batu loncatan menuju sebuah kepentingan poitik.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA