Thursday, October 23, 2008
AGH. Muhammad As'ad (1906 - 1952)
Anre Gurutta (AG) H. M. As’ad. (Dalam masyarakat Bugis dahulu beliau digelar Anre Gurutta Puang Aji Sade’). Beliau merupakan Mahaguru dari Gurutta Ambo Dalle (1900 - 1996), adalah putra Bugis, yang lahir di Mekkah pada hari Senin 12 Rabi’ul Akhir 1326 H/1907 M dari pasangan Syekh H. Abd. Rasyid, seorang ulama asal Bugis yang bermukim di Makkah al-Mukarramah, dengan Hj. St. Saleha binti H. Abd. Rahman yang bergelar Guru Terru al-Bugisiy.
Pada akhir tahun 1347 H/1928 M, dalam usia sekitar 21 tahun. AG H. M. As’ad merasa terpanggil untuk pulang ke tanah leluhur, tanah Bugis, guna menyebarkan dan mengajarkan agama Islam kepada penduduk tanah Wajo khususnya, dan Sulawesi pada umumnya. Beliau berbekal ilmu pengetahuan agama yang mendalam dan gelora panggilan ilahi, disertai semangat perjuangan yang selalu membara. Pada waktu itu, memang berbagai macam bid’ah dan khurafat masih mewarnai pengamalan agama Islam, oleh karena kurangnya pendidikan dan da’wah Islamiyah kepada mereka.
Langkah pertama yang dilakukan beliau setelah tiba di kota Sengkang adalah mulai mengadakan pengajian khalaqah di rumah kediamannya. Di samping itu beliau mengadakan da’wah Islamiyah di mana-mana, serta membongkar tempat-tempat penyembahan dan berhala-berhala yang ada disekitar kota Sengkang. Pada tahun pertama gerakan beliau, bersama dengan santri-santri yang berdatangan dari daerah Wajo serta daerah-daerah lainnya, beliau berhasil membongkar lebih kurang 200 tempat penyembahan dan berhala.
Pada tahun 1348 H/1929 M, Petta Arung Matoa Wajo, Andi Oddang, meminta nasehat Anre Gurutta H. M. As’ad tentang pembangunan kembali masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami, yang terletak di tengah-tengah kota Sengkang pada waktu itu. Setelah mengadakan permusyawaratan dengan beberapa tokoh masyarakat Wajo, yaitu : (!) AG H. M. As’ad, (2) H. Donggala, (3) La Baderu, (4) La Tajang, (5) Asten Pensiun, dan (6) Guru Maudu, maka dicapailah kesepakatan bahwa mesjid yang sudah tua itu perlu dibangun kembali. Pembangunan kembali masjid itu dimulai pada bulan Rabiul Awal 1348 H/1929 M, dan selesai pada bulan Rabiul Awal 1349/1930 M. Setelah selesai pembangunannya, maka Masjid Jami itu diserahkan oleh Petta Arung Matoa Wajo Andi Oddang kepada AG H. M. As’ad untuk digunakan sebagai tempat pengajian, pendidikan, dan da’wah Islam. Sejak itulah beliau mendirikan madrasah di Mesjid Jami’ itu, dan diberi nama al-Madrasah al-‘Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) Wajo.
Tingkatan-tingkatan yang beliau bina pada waktu itu adalah:
1. Tahdiriyah, 3 tahun
2. Ibtidaiyah, 4 tahun
3. Tsanawiyah, 3 tahun
4. I’dadiyah, 1 tahun
5. Aliyah, 3 tahun
Semua kegiatan persekolahan ini dipimpin langsung oleh AG H. M. As’ad, dibantu oleh dua orang ulama besar, yaitu Sayid Abdullah Dahlan garut, ex. Mufti Besar Madinah al-Munawwarah, dan Syekh Abdul Jawad Bone. Beliau juga dibantu oleh murid-murid senior beliau seperti AG H. Daud Ismali, dan almarhum AG H. Abd. Rahman Ambo Dalle.
Pengajian khalaqah (pesantren) yang diadakan setiap ba’da shalat Subuh, ba’da shalat Ashar, dan ba’da shalat Magrib, yang semula diadakan di rumah beliau, dipindahkan kegiatannya ke Mesjid Jami Sengkang.
Pesantren dan Madrasah yang didirikan dan dibina oleh beliau itulah yang menjadi cikal bakal Pondok Pesantren As’adiyah sekarang.
Selain Pesantren dan Madrasah tersebut di atas, AG H. M. As’ad juga membuka suatu lembaga pendidikan yang baru, yaitu Tahfizul Qur’an, yang dipimpin langsung oleh beliau, dan bertempat di Masjid Jami Sengkang.
Pada tahun 1350 H/1931 M. atas prakarsa Andi Cella Petta Patolae (Petta Ennengnge), dengan dukungan tokoh-tokoh masyarakat Wajo, dibangunlah gedung berlantai dua di samping belakang Masjid Jami Sengkang. Bangunan itu diperuntukkah bagi kegiatan al-Madrasah al-Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) Wajo, karena santrinya semakin bertambah.
AG H. M. As’ad berpulang ke rahmatullah pada hari Senin 12 Rabiul Akhir 1372 H/29 Desember 1952 M. dalam usia 45 tahun. Sesuai dengan wasiat beliau beberapa saat sebelum wafat, peninggalan beliau berupa Madrasah dan pesantren kemudian dilanjutkan pembinaannya oleh dua murid senior beliau; AG H. Daud Ismail, dan AG H. M. Yunus Martan.
Pada tanggal 13 Agustus 1999, berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 1959, dan Keppres RI No. 076/TK/Tahun 1999, Presiden RI telah menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Naraya kepada AG H. M. As’ad, karena jasa-jasa beliau yang luar biasa terhadapa negara dan bangsa Indonesia. Tanda penghormatan itu diterima di Jakarta atas nama beliau oleh putra beliau, H. Abd. Rahman As’ad.
** Sumber Tulisan: http://www.asadiyahsengkang.or.id/index.php
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Facebook Badge
MyBukukuningLink
Bertukar link?
Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!
Popular Posts
-
BEDAH BUKU: “ MENALAR TASAWUF ANREGURUTTA AMBO DALLE ” ( Telaah Terhadap Kitab Al-Qaulu as-Shadiq fi Ma’rifah al-Khaliq ) Details...
-
KHUTBAH IDUL FITRI 1435 H/ 2014 M TAKBIR SYUKUR ATAS KEMENANGAN DI HARI RAYA FITRI ( Masjid Daarul Falah: Jln. Kramat Raya, Senen - Jak...
-
Mengurusi Ummat Itu Menyenangkan Berbicara soal seorang tokoh kharismatik ulama di sulsel, maka semua akan merujuk kepada seora...
-
Gurutta Ambo Dalle dilahirkan dari keluarga bangsawan yang masih kental, sekitar tahun 1900 M, di Desa UjungE Kecamatan Tanasitolo, Kabupat...
-
Ingngerrangngi Anregurutta Cip : Kasih Sang Merpati Aja’ laloki nengka mallupaiwi Gurutta Aja’ laloki nengka mallupaiwi Gurut...
-
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar: Ia adalah salah satu tokoh Islam Indonesia kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan yang kini menjabat...
-
Samihah Menulis Tentang Ayahanda-nya Tercinta By: Samihah SBAG Beliau adalah putra Sulawesi Selatan, dilahirkan di Siwa, Pi...
-
Wawancara Tim IMC IAPDIKA Dengan Gurutta Prof. AGH. Faried Wajedy, MA (Prinsif Anregurutta Dalam Mengelola DDI Adalah Keikhlasan) ...
-
"Hijrah Dari Hilir Sungai Mahakam Loa - Janan Ke Lembah Pegunungan Tirasa - Kaballangang" By: Muhaimin Al-Bugisi Pad...
-
Ulama Ahli Fiqh Prof KH Ali Yafie, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), seorang ulama ahli Fiqh (hukum Islam). Dia ulama yang be...
Labels
- Haji dan Umrah (4)
- IAPDIKA (92)
- IAPDIKA Galeri (13)
- karya ilmia (23)
- Kenangan bersama Anregurutta Ambo Dalle (79)
- My Buku Kuning (134)
- mybukukuning (102)
- Passelle Pasau (37)
- Perintis DDI (13)
- Sains al-Qur'an (22)
- tafsir (32)
- Tokoh DDI (98)
- Top 10 Ulama Bugis (16)
- Ulama Bugis (90)
Blog Archive
-
▼
2008
(10)
-
▼
October
(9)
- AGH Muhammad Abduh Pabbajah (1908 – Sekarang)
- DDI dan Penyimpangan Politik NU
- Arung, To-panrita dan Relasi Kuasa di Sulsel
- AGH. ABDURRAHMAN AMBO DALLE (w. 1996)
- Sejarah & Kesadaran Sejarah
- AGH Muhammad Yunus Martan (1906 – 1986)
- AGH. Muhammad As'ad (1906 - 1952)
- AGH Daud Ismail (1907 - 2006)
- Prof KH Ali Yafie (1926 - Sekarang)
-
▼
October
(9)
PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:
BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA
IAPDIKA GALERI:
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA
Link Terkait:
Labels
- My Buku Kuning (134)
- mybukukuning (102)
- Tokoh DDI (98)
- IAPDIKA (92)
- Ulama Bugis (90)
- Kenangan bersama Anregurutta Ambo Dalle (79)
- Passelle Pasau (37)
- tafsir (32)
- karya ilmia (23)
- Sains al-Qur'an (22)
- Top 10 Ulama Bugis (16)
- IAPDIKA Galeri (13)
- Perintis DDI (13)
- Haji dan Umrah (4)
No comments:
Post a Comment