Al-Qur’an al-Kariim adalah mukjizat besar yang diberikan kepada nabi besar Muhammad SAW, kemukjizata al-Qur'an berlaku kekal dan universal; tidak lekang oleh rangkaian serangan para penghujat, dan tidak tertandingi oleh kekuatan apapun. Ia menjadi bukti atas kenabian Muhammad SAW, dan legitimator atas kesinambungan kitab-kitab suci samawi, yang berawal dari Suhuf Adam as, berlangsung ke Suhuf Ibrahim as, lalu Taurat Musa, Zabur Daud, dan sampai kepada Injil Isa as.
Tuesday, July 31, 2012
Monday, July 30, 2012
QURAN DALAM AL-QURAN: (AL-QURAN PETUNJUK)
Kalimat "قرآن" (Qur'an) berasal dari kata "قرأ" (membaca/ menguraikan). Kemudian menjadi kalimat populer dalam istilah bahasa Arab pada masa kenabian Muhammad SAW, sebagai kata kerja membaca atau menguraikan bacaan. Oleh karena itu ayat pertama yang diturunkan kepada nabi SAW adalah perintah membaca: "Iqra" (bacalah!), nabi menjawab kepada Jibril AS - yang ditugaskan membawa ayat tersebut -: "Tidak ada yang bisa saya baca (uraikan). (Lihat: Hadits panjang Bukhari dan Muslim)
Friday, July 27, 2012
I'TIKAF DALAM MESJID DI BULAN RAMADHAN
I'tikaf, berasal dari bahasa Arab ‘akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau berdiam. Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid, sebagai manifestasi ketaatan untuk ber-munajat mencari keridhaan Allah SWT dan ber-muhasabah (introspeksi) merenungi segala dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Orang yang sedang beriktikaf disebut juga "mu’takif".
Thursday, July 26, 2012
KASUS-KASUS PELANGGARAN DALAM MENJALANKAN IBADAH PUASA
Pada beberapa kajian yang lalu penulis sudah menjelaskan beberapa hukum tentang puasa Ramadhan. (Lihat: Kembali). Sekarang ingin menjelaskan selengkapnya dari hukum-hukum puasa dan beberapa amalan Ramadhan yang masih tersisa, yaitu: Menyempurnakan Puasa Sampai Malam Dan Pelanggaran-Pelanggaran Yang Terdapat Di Dalamnya, Serta Konsukuensi Hukumnya; Syariat I'tikaf di Dalam Mesjid Pada Bulan Ramadhan; Larangan ML Ketika Sedang I'tikaf di Mesjid, sebagai berikut:
Wednesday, July 25, 2012
IMSAK PUASA BENANG PUTIH DAN BENANG HITAM WAKTU FAJAR
Pada awal mula turunnya ayat "benang putih dan benang hitam", ayat tema di atas, sebagian sahabat berbeda beda memahaminya, ada yang memahami secara letterlet sebagai benar-benar benang, maka sebahagian mereka sengaja menyimpan dua ulas benang (putih dan hitam) dibawah bantalnya atau melilitkan kedua warna benang itu ke ujung kakinya, sehingga mereka terus saja makan sampai mereka benar-benar bisa membedakan kedua warna benang tersebut.
Tuesday, July 24, 2012
IBADAH PUASA SYARIAT RAHMATAN LIL ALAMIN
Pada awal mula turunnya ayat "benang putih dan benang hitam", ayat tema di atas, sebagian sahabat berbeda beda memahaminya, ada yang memahami secara letterlet sebagai benar-benar benang, maka sebahagian mereka sengaja menyimpan dua ulas benang (putih dan hitam) dibawah bantalnya atau melilitkan kedua warna benang itu ke ujung kakinya, sehingga mereka terus saja makan sampai mereka benar-benar bisa membedakan kedua warna benang tersebut.
Monday, July 23, 2012
Sunday, July 22, 2012
Saturday, July 21, 2012
Saturday, July 14, 2012
BULAN RAMADHAN DITETAPKAN MELIHAT BULAN DENGAN MATA KEPALA
Pada masa awal Islam, para "ahlu as-sabiquunal awwalun" (pendahulu) tidak ada permasalahan mencolok mengenai awal dan berakhirnya bulan suci Ramadhan, mereka cukup konsukuen kepada ayat al-Qur'n "Maka barang siapa di antara kamu melihat bulan maka berpuasalah" (QS: 02: 185).
Jika mereka tidak melihat lahirnya bulan karena berbagai hal seperti tidak nampak atau terselubung awan tebal, maka mereka mengembalikan kepada hadits nabi "berpuasa-lah dengan melihat bulan dan akhirlah dengan melihat bulan (Syawal), jika kamu tidak melihanya karena terhalang olehmu maka cukupkan bulan Sya'ban 30 hari, atau cukupkan bulan Ramadhan 30 hari". Inilah dua pedoman utama umat Islam berkaitan dengan Bulan suci Ramadhan. Tidak ada pedoman ketiga .... Baca selanjutnya:
Jika mereka tidak melihat lahirnya bulan karena berbagai hal seperti tidak nampak atau terselubung awan tebal, maka mereka mengembalikan kepada hadits nabi "berpuasa-lah dengan melihat bulan dan akhirlah dengan melihat bulan (Syawal), jika kamu tidak melihanya karena terhalang olehmu maka cukupkan bulan Sya'ban 30 hari, atau cukupkan bulan Ramadhan 30 hari". Inilah dua pedoman utama umat Islam berkaitan dengan Bulan suci Ramadhan. Tidak ada pedoman ketiga .... Baca selanjutnya:
Wednesday, July 11, 2012
Tuesday, July 10, 2012
Friday, July 6, 2012
My Buku Kuning Center TARO ADA TARO GAU: BIJI KOPI DAN LEGENDANYA
Si Khaled Anak Gembala Afrika Penemu Kopi
Oleh: Med HATTA
Kopi adalah jenis minuman hasil dari proses pengolahan dan ekstraksi ...
Tuesday, July 3, 2012
Monday, July 2, 2012
MENYAMBUT MALAM FESTIVAL AMAL SHALEH (NISHFUS SYA’BAN) 1433 H.
PENGAJIAN SYA’BAN:
“Keutamaan & Beberapa Hukum
Penting Di Bulan Sya’ban al-Mubarak”
Oleh: Med HATTA
Mukaddimah:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعد!
Tidak terasa oleh kita, jelang beberapa hari lagi –
Insya Allah – (Kamis, 15/ 08/ 1433 H bertepatan 5/ 07/ 2012 M) yang akan datang,
kita akan memasuki suatu malam yang sangat mulia di sisi Allah, disebutkan di
dalam al-Qur’an sebagai “Lailatin Mubarakatin” (QS: 44: 1-6), yaitu
Malam Nishfus Sya’ban al-Mubarak. (Lihat: Menghidupkan BulanSya’ban al-Mubarak).
Malam ini bisa disebut sebagai “Malam Festival Amal Shaleh”, di mana pada malam mulia itu diangkat dan dilaporkan segala amal shaleh orang mu’min. Sebagaimana dalam sabda rasulullah SAW:
Malam ini bisa disebut sebagai “Malam Festival Amal Shaleh”, di mana pada malam mulia itu diangkat dan dilaporkan segala amal shaleh orang mu’min. Sebagaimana dalam sabda rasulullah SAW:
“Sesungguhnya Allah bersua pada setiap malam Nishfus Sya’ban, maka Dia
mengampuni segala makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan pelaku dosa besar,” (HR: Ibn Majah: 1390 |
Lihat juga: At-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabir: 22/ 223, No: 590 | Shahihul
Jami’, No: 831 | Asshahihah, No: 1144).
Sumber asli: Tulisan ini |
Oleh karena pentingnya malam nishfus
Sya’ban ini, saya ingin mewasiatkan beberapa hal penting berkenaan dengan
keutamaan dan beberapa hukum sangat prinsif dalam rangka Memeriahkan Festival
Amal Shale di bulan Sya’ban, sebagai berikut:
Keutamaan Puasa Sya’ban:
Syahru Sya’ban, adalah bulan ke-8 dari kelender hijriah –
Islam, banyak sekali catatan sejarah dan peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi di bulan ini sepanjang masa. Bulan Sya’ban juga merupakan pengantar
memasuki bulan suci Ramadhan, oleh karena mendapat perhatian khusus di sisi
nabi besar Muhammad SAW, berbeda dari bulan-bulan lainnya.
Adalah Usamah bin Zaid pernah meminta penjelasan
dari nabi SAW mengatakan: Ya Rasulallah! Saya tidak pernah melihat anda
berpuasa suatu bulan-pun dari bulan-bulan yang lain seperti yang anda lakukan
pada bulan Sya’ban, Beliau bersada: “Bulan itu-lah banyak di lalaikan oleh
manusia karena terjepit antara Rajab dan Ramadhan, pada bulan itu dilaporkan
segala amal kehadirat Allah penguasa alam semesta, maka saya ingin amal saya dilaporkan
dalam keadaan berpuasa” (HR. An-Nasai: 2357).
Bulan ini juga dimanfaatkan oleh para ummahatul
mu’minin untuk mengganti puasanya yang tertinggal pada bulan Ramadhan yang
lalu, adalah ‘Aisyah ra pernah menuturkan: “Pada bulan ini-lah saya selalu menggatikan
puasa Ramadhan saya, tidak ada waktu menggatinya selain di bulan Sya’ban,
karena sibuk mendapingi rasulullah SAW.” (Muslim: 1146).
Kesempatan ini juga bagus dipergunakan untuk
menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh kebaikan dan kemulian, yaitu dengan
berpuasa dan memperbanyak amal shaleh di dalamnya. Ummul mu’minin ‘Aisyah ra
meriwayatkan: “Bahwasanya rasulullah SAW banyak berpuasa sehingga kita
menyangka kalau beliau berpuasa terus-menerus, beliau juga makan siang sehingga
kita menyangka kalau dia tidak pernah berpuasa.
Seumur hidupku (kata: ‘Aisyah ra), saya tidak
pernah melihat sekalipun rasulullah SAW berpuasa satu bulan penuh kecuali pada
bulan Ramadhan, dan saya juga tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasanya
di suatu bulan melebihi puasanya di bulan Sya’ban.” (Muslim: 1156).
Hukum Melalaikan Puasa Di awal-awal Sya’ban dan Larangan Berpuasa Setelah Nishfus Sya’ban:
Adapun orang-orang yang meninggalkan puasa pada
paroh pertama bulan Sya’ban karena satu dan lain hal atau sengaja, maka mereka
telah menyia-nyiakan pestival kebaikan. Dan dilarang baginya berpuasa setelah
melewati pertengahan bulan Sya’ban, sebagaimana dalam hadits nabi yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa rasulullah SAW bersabda: “Apabila
telah lewat pertengahan Sya’ban, maka janganlah berpuasa,” (Lihat: Sunan
Abu Daud: 2337).
Dalil-Dalil Larangan Puasa Setelah Nishfus Sya’ban:
- Hadits riwayat Abu Daud: “Apabila telah lewat pertengahan Sya’ban, maka janganlah berpuasa”. (Sunan Abu Daud: 2337).
- Riwayat an-Nasai: “maka berhentilah berpuasa,” (Lihat: Mu’jam Ibn al-Moqri: Hal. 60 No: 96).
- Ibn Majah (1651): “Apabila telah lewat nishfus Sya’ban maka tidak ada lagi puasa hingga datang Ramadhan”.
- Ibn Hibban (3589): “Maka makanlah hingga datang Ramadhan”, diriwayat lainnya (3591): “tidak ada puasa setelah lewat pertengahan Sya’ban hingga masuk Ramadhan”.
- Ibn Oday: “Apabila lewat pertengahan Sya’ban maka makanlah” (al-Mu’jam al-Ausath: 2/ 264, No. 1936, Moshnaf Abderrazaq as-Shan’ani: 4/ 161 No: 7325).
- Al-Baihaqi (4/ 352 No: 7961): “Apabila telah berlalu pertengahan sya’ban maka berhentilah sampai masuk Ramadhan”.
- At-Tirmizi: “Jika tersisa setengah dari bulan Sya’ban maka janganlah berpuasa”.
Larangan keras berpuasa ketika menjelang akhir bulan Sya’ban, rasulullah SAW bersabda: “Janganlah
ada di antara kalian mendahulukan puasa Ramadhan sehari atau dua hari
menjelang, kecuali seseorang telah terlebih dahulu bernazar pada hari itu atau
sudah terbiasa melakukan puasa sunnah Senin dan Kamis, maka ia boleh puasa pada
hari itu.” (HR: Bukhari No. 1914, Muslim No: 1082, dan selainnya).
Peristiwa-Peristiwa Sejarah Penting Terjadi Di Bulan Sya’ban:
1. Pengenalan Kelender Hijriah pertama kali dalam Islam, yang perhitungannya
diawali dari tahun pertama hijrah nabi SAW ke Madinah. Peristiwa penting ini
terjadi di bulan Sya’ban tahun ke-16 setelah hijrah dan ditetapkan bulan
Muharram sebagai awal tahun, yaitu pada masa pemerintahan Amirul Mu’minin Umar
bin Khattab ra setelah musyarah panjang bersama para sahabat senior. (Ibn
Katsir, Assirah: 2/ 287).
2. Perintah puasa Ramadhan dan wajib zakat fitrah di syariatkan pada bulan
Sya’ban ini.
3. Peristiwa penting dalam sejarah hukum syariat Islam lainnya terjadi pada
bulan Sya’ban, adalah pengalihan kiblat dari Baitil Maqdis ke Baitil
Haram, ditandai dengan turunnya perintah ayat al-Qur’an mengalihkan kiblat,
Allah berfirman:
قَدْ نَرَى
تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا
وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ
الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ (١٤٤)
Artinya: “sungguh Kami telah melihat
mukamu (Muhammad) menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu
ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan
dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan Sesungguhnya
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya,
dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS: 02:
144).
Peralihan kiblat yang munomental itu terjadi pada tahun ke-2 setelah
hijrah, atau memasuki bulan ke-16 kedatangan di Madinah, kata Ibn Katsir: Ada
yang juga yang mengatakan memasuki bulan ke-17, kedua pendapat itu semuanya
tercatat dalam Kitab Asshahihain.... Wallahua’lam!
Bittaufiiq,,,, semoga bermanfaat!
Jakarta, Ahad 11 Sya’ban 1433H/ 01 Juli 2012 M.
Artikel yang berhubungan:
Karya Terbaru Penulis:
Beli Bukunya Sekarang! |
Subscribe to:
Posts (Atom)
Facebook Badge
MyBukukuningLink
Bertukar link?
Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!
Popular Posts
-
BEDAH BUKU: “ MENALAR TASAWUF ANREGURUTTA AMBO DALLE ” ( Telaah Terhadap Kitab Al-Qaulu as-Shadiq fi Ma’rifah al-Khaliq ) Details...
-
KHUTBAH IDUL FITRI 1435 H/ 2014 M TAKBIR SYUKUR ATAS KEMENANGAN DI HARI RAYA FITRI ( Masjid Daarul Falah: Jln. Kramat Raya, Senen - Jak...
-
Mengurusi Ummat Itu Menyenangkan Berbicara soal seorang tokoh kharismatik ulama di sulsel, maka semua akan merujuk kepada seora...
-
Gurutta Ambo Dalle dilahirkan dari keluarga bangsawan yang masih kental, sekitar tahun 1900 M, di Desa UjungE Kecamatan Tanasitolo, Kabupat...
-
Ingngerrangngi Anregurutta Cip : Kasih Sang Merpati Aja’ laloki nengka mallupaiwi Gurutta Aja’ laloki nengka mallupaiwi Gurut...
-
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar: Ia adalah salah satu tokoh Islam Indonesia kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan yang kini menjabat...
-
Samihah Menulis Tentang Ayahanda-nya Tercinta By: Samihah SBAG Beliau adalah putra Sulawesi Selatan, dilahirkan di Siwa, Pi...
-
Wawancara Tim IMC IAPDIKA Dengan Gurutta Prof. AGH. Faried Wajedy, MA (Prinsif Anregurutta Dalam Mengelola DDI Adalah Keikhlasan) ...
-
"Hijrah Dari Hilir Sungai Mahakam Loa - Janan Ke Lembah Pegunungan Tirasa - Kaballangang" By: Muhaimin Al-Bugisi Pad...
-
Ulama Ahli Fiqh Prof KH Ali Yafie, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), seorang ulama ahli Fiqh (hukum Islam). Dia ulama yang be...
Labels
- Haji dan Umrah (4)
- IAPDIKA (92)
- IAPDIKA Galeri (13)
- karya ilmia (23)
- Kenangan bersama Anregurutta Ambo Dalle (79)
- My Buku Kuning (134)
- mybukukuning (102)
- Passelle Pasau (37)
- Perintis DDI (13)
- Sains al-Qur'an (22)
- tafsir (32)
- Tokoh DDI (98)
- Top 10 Ulama Bugis (16)
- Ulama Bugis (90)
Blog Archive
-
▼
2012
(77)
-
▼
July
(15)
- MENYAMBUT MALAM FESTIVAL AMAL SHALEH (NISHFUS SYA’...
- IBN ARABI & AL-FUTUHATUL MAKKIA
- My Buku Kuning Center TARO ADA TARO GAU: BIJI KOPI...
- AWAL RAMADHAN 1433 AKAN MASUK PADA MALAM SABTU (21...
- PUASA RAMADHAN MEMBATALKAN HUKUM PUASA SEBELUMNYA
- BULAN RAMADHAN DITETAPKAN MELIHAT BULAN DENGAN MAT...
- SEJARAH HISAB DALAM TRADISI IBADAH PUASA UMAT ISLAM
- RUKYATUL HILAL & MENCUKUPKAN BILANGAN ASLI PUASA R...
- TAKBIR IDUL FITRI SARANA MEMPERSATUKAN UMAT
- IBADAH PUASA SYARIAT RAHMATAN LIL ALAMIN
- IMSAK PUASA BENANG PUTIH DAN BENANG HITAM WAKTU FAJAR
- KASUS-KASUS PELANGGARAN DALAM MENJALANKAN IBADAH P...
- I'TIKAF DALAM MESJID DI BULAN RAMADHAN
- QURAN DALAM AL-QURAN: (AL-QURAN PETUNJUK)
- AL-QUR’AN PETUNJUK KEJALAN YANG LURUS (TAUHID)
-
▼
July
(15)
PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:
BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA
IAPDIKA GALERI:
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA
Link Terkait:
Labels
- My Buku Kuning (134)
- mybukukuning (102)
- Tokoh DDI (98)
- IAPDIKA (92)
- Ulama Bugis (90)
- Kenangan bersama Anregurutta Ambo Dalle (79)
- Passelle Pasau (37)
- tafsir (32)
- karya ilmia (23)
- Sains al-Qur'an (22)
- Top 10 Ulama Bugis (16)
- IAPDIKA Galeri (13)
- Perintis DDI (13)
- Haji dan Umrah (4)