KEMBALIKAN DDI KE PANGKUAN
ULAMA
Oleh: Sandi Alfath SFC
Salah satu peninggalan monumentalnya adalah Darud Da'wah wal-Irsyad
(DDI), Gurutta pernah berkata dalam sebuah quote legendarisnya: "Anukku anunna DDI, anunna DDI tania anukku" (seluruh milikku adalah miliknya DDI, namun
milik DDI bukanlah milikku). Ungkapan ini nampak sangatlah sederhana namun makna totalitas komitmennya sangatlah tinggi yang kelak membawa sirahnya dan DDI yang bangunnya bersinar ke seantoro pelosok-pelosok nusantara bahkan dunia.
Wahai insan DDI, ketika mengetik ungkapan populer Beliau tentang kecintaannya kepada lembaga pendidikan yang di dirikannya
sungguh ada rasa yang sulit untuk diungkap, sebuah perkataan tulus yang
mempunyai makna sangat mendalam.
KEMBALIKAN DDI KE PANGKUAN
ULAMA, itulah jeritan hati ini yang selalu saja berteriak setiap mengikuti
perkembangan DDI meski hanya berada jauh di luar pagar arena. Semenjak kepergian Gurutta pada tanggal 29 November 1996, ruh DDI seakan
ikut terkubur bersama jasad Beliau, carut marutnya organisasi
sepeninggal Beliau adalah sebuah indikasi bahwa ada yang salah dengan DDI.
Indikator paling menonjol terlihat ketika hampir separuh warga DDI
memilih untuk hengkang dan membuat sebuah terobosan yaitu mengumpulkan
alumni-almuni terbaik DDI di seluruh pelosok negeri yang punya pandangan
dan pikiran seperti apa yang di cita-citakan gurutta. Maka lahirlah berbagai gerakan dari generasi-generasi muda DDI seperti IAPDIKA dari alumni Kaballangang, IADAD dari alumni Mangkoso, dan FADILA dari alumni Ujung Lare, yang gagah berani meneriakkan semboyan "DDI kembali ke mabda' dan kepangkuan ulama",,,,,
No comments:
Post a Comment