Sunday, June 2, 2013

INTISARI DIALOG NASIONAL IAPDIKA:

Ivan A Hadar: Pesantren Memiliki Posisi Unik
Oleh: Helmi Ali
Di dunia ini tidak banyak negeri yang memiliki tradisi pesantren, kata Dr. Ivan Hadar, Pembicara ke tiga dalam Dialog Nasional, Graha Pena, Makassar, yang diselenggerakan Alumni Kaballangang (25/5) lalu. Selain di Indonesia, hanya di India dan Srilanka ada pesantren; tetapi bentuk dan tradisinya berbeda dengan yang ada di Indonesia. Pesantren sudah dikenal sejak dari zaman Hindu, tetapi bentuk dan tradisinya yang khas Indonesia mulai dikenal sejak zaman Islam masuk ke Indonesia, dan bertahan sampai sekarang.

Pesantren itu unik. Di Pesantren hidup dan dipraktekkan nilai-nilai agama (kejujuran, keikhlasan dan kemandirian). Posisi pesantren mulai tergeser ke pinggir ketika pemerintahan Penjajah Belanda mulai mengenalkan sekolah modern. Tetapi tetap merupakan alternative bagi masyarakat luas; karena sekolah-sekolah modern lebih elitis, melayani kebutuhan pendidikan kelas atas. Bahkan pernah ada upaya, Deklarasi Solo (tahun 1935), yang mendapat dukungan luas, untuk menjadikan pesantren sebagai basis pendidikan nasional.

Ki Hajar Dewantoro sendiri membangun Taman Siswa dengan mensintesakan pendidikan modern dan pesantren; pengembangkan sekolah berasrama, dengan pendekatan pedagogik Maria Montessori dan Rabindranath Tagore. Juga ada Kayu Tanam di Sumatera Barat, yang dikembangkan dengan konsep kurang lebih sama Taman Siswa.

Sampai pada masa kemerdekaan Pesantren tetap berada di pinggiran. Bahkan, sejak zaman orde baru, dipaksa mengikuti model pendidikan nasional, yang pendekatannya terlalu umum dan seragam. Maka pesantren pun seperti kehilangan roh. Orientasi pendidikan nasional tampaknya hanya melahirkan pekerja otak.

Memang pada zaman sekarang, dibutuhkan juga pekerjaan otak tetapi lebih banyak dibutuhkan pekerjaan tangan. Sambil bercanda, Ivan mengatakan, “… sebenarnya yang perlu dibayar adalah pekerjaan tangan, sedangkan pekerjaan otak adalah milik public ..”.

Dalam keadaan seperti itu pesantren sebenarnya bisa mengambil ruang kosong itu. Catatannya harus mengembangkan sesuatu yang khas, tidak mengikuti bentuk dan pendekatan pendidikan (nasional) sekarang.

Untuk memberi kerangka dan landasan Pendidikan (masa depan) Pesantren, Ivan Hadar mengacu kepada Filsafat Pendidikan Al Farabi. (Menurut Al-Farabi pendidikan merupakan media untuk mendapatkan serangkaian nilai, pengetahuan, moral dan ketrampilan, untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan; Kesempurnaan manusia, kata Al Farabi, terletak pada kesesuian antara tindakan dengan teori yang dipahaminya. Ilmu tidak mempunyai arti kecuali ilmu itu dapat diterapkan dalam kenyataan di masyarakat).

Ada empat type atau bagian dalam pendidikan, menurut Al Farabi
  1. Al-Fadail an-nazariah (kebajikan teoretis);
  2. Al-Fadail alfikriyah (pemikiran kontemplatif);
  3. Al-Fadail al khulqiyah (etika);
  4. Assina'at al-amaliyah (keterampilan praktis).
Sebenarnya, dalam tradisi pesantren semua itu menjadi bagian dalam proses pendidikan pesantren. Tetapi tergerus zaman. Memang idealnya kalau pesentren mau kembali eksis kesemua type itu diambil. Tetapi dalam kondisi seperti sekarang ini peluang pesantren, kalau mau menjadi gerakan, perlu lebih memberi tekanan atau fokus pada type atau bagian yang keempat. Dengan demikian ada sesuatu yang khas.

Gagasan untuk membangun pesantren masa depan, kalau mau dibuat, paling baik kalau dimulai dari nol; proses pendidikan bukanlah sekadar kurikulum, tetapi harus ditunjang suasana kondusif, bahkan bentuk bangunan fisiknyapun disesuaikan dengan kebutuhan. Tantangannya, adalah kita biasanya maunya yang instan; sama dengan karakter pendidikan di Indonesia, maunya yang instan.

DDI kalau mau eksis (menjadi yang terdepan) harus mempunyai Visi yang jelas (tentang pendidikan).

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA