Saturday, May 11, 2013

ABD LATIF SIAPA YANG TIDAK KENAL ABD LATIF:



Dalam Catatan Sejarah vs Catatan Politik


Catatan sejarah Islam penuh dengan sejarah kelam. sejarah bisa saja dimanipulasi. Banyak intrik di situ. Tergantung kepentingan yang bermain di dalamnya. Namun di sini harus kita bedakan, mana Catatan Sejarah mana Catatan Politik. Syi'ah misalnya, akar sejarahnya banyak tercipta dari pergulatan politik. Makanya, ketika membahas antara Ali dan Abu Bakar, di situ akan terasa jelas dan nampak aroma ketidak jujuran intelektualnya bahwasanya pengaruh politik sangat berimplikasi pada settingan sejarah. Di sini kita harus cerdas memilah referensi sejarah. Kalau tidak, seumur hidup kamu akan berada di bawah bayang-bayang rekayasa sejarah. Alias korban catatan politik.

Selanjutnya, kita tarik kekontes Indonesia. Puluhan tahun kita disuguhi catatan politik. Bukan catatan sejarah. Sejarah Soekarno seakan hanya terpusat di jawa. cerita kepahlawanan hanya milik orang Jawa. Lasinrang yang berdarah-darah di Pinrang tidak pernah dilirik oleh sejarah Nasional. Era Soeharto seakan melegitimasi tradisi ini. Sekali lagi di sini kita hanya korban catatan politik.

Selanjutnya, kita tarik kekonteks DDI. Saya ikut tertarik mengomentari sosok fenomenal oknum yang bernama LATIF. Meskipun saya agak telat. Tapi masih hangat untuk diperbincangkan. Saya rasa kita semua harus jeli melihat kasus seperti ini. Tulisan saya sebelumnya menyinggung masalah Perang Opini. Inilah bagian dari perang opini itu, setiap saat kita harus siap mengcounternya. Jangan-jangan oknum seperti ini memang hanya titipan yang sengaja mengacak-acak barisan ini. Akan banyak boneka-boneka yang di pasang oleh pihak yang tidak senang dengan misi besar ini.

Kalau dia mengaku sebagai pakar sejarah. Sejarah apa dulu. Bicara masalah fakta sejarah DDI, masih banyak saksi dan pelaku sejarah yang pernah sezaman dengan Gurutta. Itu jauh lebih valid, jauh lebih ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Dari pada sekedar catatan hitam di atas putih. Baru mengklaim seakan dialah pemilik fakta sejarah DDI sebenarnya. Di sinilah sekali lagi kita harus membedakan mana Catatan Sejarah dan mana Catatan Politik. Catatan Politik bisa saja pesanan pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Inilah kendaraan gelap yang ditumpangi oleh penumpang gelap. Hati-hati, perang itu semakin terasa. Jangan lagi mau menjadi korban catatan politik untuk kesekian kalinya. Waffaqonallah

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA