Friday, May 3, 2013

PEJUANGAN IAPDIKA HARUS DIDUKUNG DENGAN NIAT SUCI DAN IKHLAS



Wawancara Tim IMC Dengan Drs. KH. Lukmanul Hakim, Lc


Ditengah-tengah padatnya acara silaturrahim “tudang sipulung” warga DDI di Samarinda – Kaltim  (27/4) lalu, Tim IAPDIKA Media Center (IMC) memanfaatkan kesempatan yang sangat sempit itu untuk mengambil wawancara singkat dengan salah satu tokoh DDI yang fenomenal, tawadhu’, kharismatik, terkenal tegas, dan sangat dikesankan oleh semua santri-santrinya di mana-pun Beliau pernah mengajar. 

Beliau adalah Drs. KH. Lukmanul Hakim, Lc yang sering disapa oleh santrinya Gurutta Haji Lukman, tokoh ini telah mengabdikan hidupnya lebih dari seperempat abad mengajar dan membina di pesantren-pesantren DDI. Ia dikenal sebagai Kyai terbang karena seringnya pindah-pindah dari pesantren ke pesantren yang lain, dan terakhir Beliau diminta lagi oleh warga Mamuju – Sulbar menangani pesantren baru binaan Yayasan IAPDIKA di provensi termuda ini. 

Sebagaimana juga Beliau masyhur dengan sebutan Kyai bertangan dingin karena di mana-pun Beliau mengajar pasti ramai didatangi oleh santri-santri yang ingin belajar di bawah pesantren asuhannya. Gurutta Haji Lukman terlalu banyak jika ingin dikenang semua keistimewaannya, beliau lebih luas dari pada memori kenangan. Oleh karena itu, disela-sela kesibukannya menyapa warga dan para santri- santrinya yang tidak pernah sepi mengerumuni Beliau selama keberadaannya di Kaltim, Tim IMC menyempatkan diri mengambil wawancara singkat dengan Beliau, berikut ini petikannya:

Tim IMC:
Ustaz masyhur dengan sebutan Kyai terbang yakni selalu berpindah-pindah memimpin dan membina ponpes, dan bahkan pondok yang anda pimpin sekarang diketahui tidak ada hubungannya dengan DDI. Apakah ini karena atas kemauan pribadi ataukah ada pihak lain yang menginginkannya?

Gurutta Haji Lukman:
Bicara keinginan, jelas bukan karena keinginan saya sendiri tapi ada yang merekayasanya, dan tidak usah disebutkan di sini karena saya kira semua sudah mengetahuinya. Tetapi, apapun penyebabnya menurut hemat saya itu semua memang sudah ketentuanoleh Allah SWT.

Tim IMC:
Bagaimana nasib ponpes yang pernah anda rintis setelah ditinggalkan?

Gurutta Haji Lukman:
Kondisinya tentu berubah dan dampaknya kini dirasakan masyakat. Pesantren Patobong itu saya yang merintisnya tapi di bawah naungan DDI, Bahkan lokasinya baru dibeli setelah saya ada. Awalnya hanya sekolah diniah (sekolah agama/sekolah pendukung belajar waktu siang) lalu kemudian berkembang menjadi sekolah pavorit yang independen. Dan ketika masih di bawah binaan saya jumlah santrinya mencapai angka 600-an orang. Sedangkan Pesantren Lerang-Lerang, ketika dibawah pimpinan saya jumlah santrinya mencapai 400 -500 an orang. Dan itu memang sudah full seat, dimana 12 kelas yang disediakan semuanya penuh.

Tim IMC:
Ponpes Patobon dan Lerang-lerang sebenarnya punya siapa? Apakah PB & MA memang mempunyai kewenangan memberhentikan dan menunjuk pimpinan pondok?

Gurutta Haji Lukman:
Belajar dari pengalaman pindahnya saya dari Patobong karena ada oknum tertentu yang tidak senang kepada saya memimpin di situ sehingga dicarikan alasan supaya pindah. Maka ketika merintis Pesantren Lerang-lerang saya putuskan menggunakan payung DDI AD. Karena secara kebetulan pada waktu itu DDI memang sudah terpecah menjadi dua kelompok. Kenapa saya pilih bergabung ke DDI AD, maksudnya supaya saya tidak bisa lagi diganggu-ganggu tapi nyatanya masih diganggu juga.

Tim IMC:
Seandainya ustadz nantinya ditunjuk memimpin Kaballangan, apakah sanggup mengembalikan kejayaannya seperti dulu?

Gurutta Haji Lukman:
Rasanya agak susah karena tantangannya lebih banyak dibanding dulu ketika Gurutta masih hidup. Terutama kondisi sosial masyarakatnya sudah jauh berbeda. Tapi kalau mau bersama-sama, Insya Allah, kita bisa menghadapi segala bentuk tantangannya. Kuncinya, bersatu.

Tim IMC:
Menurut pengamatan Ustadz, bagaimana kepemimpinan di DDI saat ini?

Gurutta Haji Lukman:
Alumni sudah bisa menyimpulkan sendiri. Jadi tidak perlu saya utarakan lagi, (sambil senyum penuh arti).

Tim IMC:
Bagaimana pandangan ustadz dengan gerakan perubahan yang dipelopori IAPDIKA?

Gurutta Haji Lukman:
Tentunya kita semua berharap gerakan perubahan yang digagas IAPDIKA ini berjalan lebih efisien. Kalau generasi yang lama-lama/tua sudah tidak bisa diharapkan lagi.

Tim IMC:
Muncul banyak komentar yang menganggap IAPDIKA sebagai kelompok pemberontak dan tidak ber-akhlak. Padangan ustadz?

Gurutta Haji Lukman:
Kalau IAPDIKA dianggap begitu berarti ada yang ditiru. Misalnya, seandainya yang dihadapi anak-anak IAPDIKA adalah almarhum Gurutta Ambo Dalle tentu tidak ada yang berani berbuat kurang ajar, karena yang dicontohkan oleh Gurutta adalah semuanya kemuliaan dan kesantunan. Nah, kalau sekarang murid dikatakan tidak etis atau tidak berakhlak berarti ada yang ditirunya dan siapa lagi kalau bukan gurunya.

Tim IMC:
Kira-kira apa yang harus dibenahi kalau Kaballangang ingin dibuat maju kembali?

Gurutta Haji Lukman:
Saya kira masalahnya bukan di murid atau fasilitas pondoknya tapi pengurusnya yang harus dibenahi.

Tim IMC:
Kalau ustadz ditunjuk memimpin Ponpes binaan Yayasan IAPDIKA di Mamuju, apakah ustaz siap?

Gurutta Haji Lukman:
Saya tidak mengejar menjajadi pemimpin, tapi - Insya Allah - akan saya dukung dan berusaha membantu semaksimal mungkin.

Tim IMC:
Apakah Gerakan Perubahan yang perjuangkan IAPDIKA akan berhasil?

Gurutta Haji Lukman:
Keberhasilan bukan ditentukan oleh manusia tapi Allah SWT. Tetapi, sepanjang niatnya baik dan ikhlas karena Allah SWT, Insya Allah, saya jamin akan berhasil.

Tim IMC:
Pesan ustadz untuk seluruh alumni DDI baik yang sudah bergabung dalam gerakan perubahan ini maupun yang belum?

Gurutta Haji Lukman:
Bagi yang sudah bergabung, semoga tetap istiqamah. Sedangkan bagi yang belum semoga dibukakan Allah SWT hatinya.

Samarinda, 28 April 2013 

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA