Pesan Gurutta Prof. Dr. KH. Alie Yafie pada Acara Deklarasi IADI Yogyakarta: “DDI antara Titik dan Koma” di Bacakan oleh Dr. KH. M.A Rusdy Ambo Dalle
Diposting via FB oleh: Joharuddin Idris
Titik biasanya berhenti, kalau disambung sudah hal
baru sedangkan Koma adalah tempat pemberhentian sejenak. Dengan tema seperti
ini akan sulit untuk menterjemahkan. Tetapi kita bisa mengatakan bahwa DDI
berada di sebuah persimpangan dan berhenti untuk menentukan arah, bisa juga
tidak melanjutkan perjalanan, kalau energi kita sudah habis tetapi melihat perkembangan
sekarang besar harapan kita melanjutkan perjuangan.
Karena sekarang ini kita menyaksikan munculnya
sebuah generasi baru,………. (beliau berhenti membaca karena agak terisak….) …… Sebuah
generasi baru DDI yang bebas dari persoalan-persoalan, konflik-konflik masa
lalu. Generasi yang lebih mandiri, lebih memiliki pengalaman luas, dan memiliki
komitemen kuat untuk melanjutkan perjalanan DDI.
Kita bisa melihat itu, dari berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam hal ini. Bisa dikatakan umumnya mengarah ke sebuah yang baru,
yang lebih baik, salah satu diantaranya adalah pertemuan yang digagas oleh
IADI. Ini adalah salah satu upaya yang bisa diharapkan menghantar DDI untuk
menatap masa depan yang lebih baik dan cerah.
Pesan saya DDI itu adalah Organisasi Pendidikan dan
Dakwah berbasis pesantren yang di rintis oleh Al-Maghfurrah Gurutta Ambo Dalle,
maka kalau ingin memperbaiki DDI haruslah mengacu kepada dasar-dasar itu. DDI
sebagai organisasi pendidikan dan dakwah landasan-landasan yang ditanamkan oleh
Al-Maghfurrah untuk memahami itu, kita harus selalu melihat ke sejarah DDI,
sejarah berdirinya Darud Da’wah Wal Irsyad.
Note:
Disampaikan pada hari Sabtu, tanggal 04 Mei 2013 di
salah satu gedung UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tepatnya di Teatrikal Pusat
Bahasa UIN Sunan Kalijaga, sekitar pukul 9.45 waktu Daerah Istimewa Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment