Tuesday, May 21, 2013

MAU KE MANAKAH IAPDIKA PASCA DEKLARASI ?:



MUHASABAH DINI

Oleh: Med Hatta

Komunitas Anak DDI Kaballangang yang selama ini mendengungkan idiologi komunal DDI “Passelle Pasau, barakka’, serta Anukku Anunna DDI, Anunna DDI Tania Anukku” ternyata bukan hanya slogan dan kata-kata indah penghias status (postingan Facebook), namun dirasakan masih sangat kuat untuk membangun solidaritas meskipun kita belum pantas berpuas diri, karena masih jauh dari makna yang sesungguhnya.

DEMI merealisasikan semuanya maka Komunitas Anak DDI Kaballangan yang kental memiliki nilai-nilai moral Gurutta telah membangun satu Yayasan IAPDIKA yang akan dideklarasikannya pada (25/5) mendatang, dimana nantinya diharapkan dapat menjadi lokomotif dinamis untuk menggerakkan dan menarik gerbong “tua usang” DDI ke relnya yang lurus hingga mencapai kejayaannya kembali seperti sediakala ketika Gurutta masih hidup. SMG!

Meskipun IAPDIKA masih bayi merah, tapi tidak ada salahnya pada hari deklarasinya nanti dimanfaatkan untuk MUHASABAH DINI; mengevaluasi fokus target, merapatkan barisan, merefresh semagat, sehingga IAPDIKA kedepan hanya menjadi milik anggota-anggota yang merasapi “nilai-nilai moral Gurutta” yang jauh dari sekat-sekat pemisah yang dapat merugikan kita secara pribadi maupun secara bersama.

Dan yang paling penting bagi bayi IAPDIKA saat ini adalah meluruskan niat (tajdidun niyah) dan menata kembali konsep visi misi perjuangan, atau konkritnya menuntaskan “BENTUK/KONSEP PERJUANGAN YANG RIIL DAN JELAS”, di mana selama ini kita hanya mengutak-ngatikkan istilah-istilah niskala dan maya seperti: “Perubahan – kerbaikan – kebenaran”, sedangkan kalimat-kalimat itu sendiri adalah pengertian yang abstrak, tidak berwujud, tidak berbentuk, mujarad. Berjuang di dunia maya dalam era informasi sekarang ini BOLEH, tapi memperjuangkan sesuatu yang maya adalah perbuatan SIA-SIA.

SAYA mengusulkan; sebaiknya kita kembali ke mabda’ dasar sebagai lokomotif reformasi dan penyatuan DDI, dan menjadika IAPDIKA layaknya sebagai sebuah (LSM) saja yang akan bergerak dalam melakukan pendampingan masyarakat khususnya warga DDI, melalui pemberdayaan SDM yang sangat potensial ini untuk ikut serta dalam memperjuangkan persatuan dan kejayaan DDI secara khusus dan kemajuan bangsa secara umum.

Hal ini dapat dilakukan IAPDIKA dengan berbagai kerja nyata, membangun opini masyarakat melalui media-media cetak dan online seperti tabloid, buletin, dan jejering sosial (Tweeter, Facebook, Blog, Website, dll). Hal-hal seperti ini jauh lebih efektif, multi-bampa, dan lebih minim biaya dari pada sekedar seremonial yang menguras banyak energi dan dana. Namun, kembali lagi IAPDIKA harus merumuskan “KONSEP PERJUANGAN YANG RIIL DAN JELAS” terlebih dahulu, sehingga kita tidak bekerja mengambang, menerawang, dan pekerjaan-pekerjaan sia-sia lainnya. (Med HATTA)

 

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA