SABAR “KALIMAT TAYYIBAH” DAN BARAKKA’By: Muntaha DDI
Pada periode kelahiran nabi Muhammad SAW, di
kerajaan Persia yang bertetangga dengan jazirah Arab dikenal seorang raja yang
bijaksana bernama Achrouan, media “berkah” (barakka’ – istilah Anregurtta) dari
raja besar ini adalah “kalimat tayyibah”, maka setiap hari dia selalu menyamar keluar
dari istananya hanya ingin mendengarkan satu atau dua patah kalimat tayyibah
dari rakyatnya.
Maka pada suatu hari – diluar istana – dia mendapatkan
seorang kakek sepuh sekali (sekitar 90-an tahun) sedang menanam pohon apel
dihalaman rumahnya, lalu sang raja bertanya kepadanya: Wahai kakek tua, kenapa
anda baru menanam pohon itu sekarang, bukankah itu membuthkan waktu sekitar
20-an tahun baru bisa dipanen, sedangkan usia anda sekarang sudah mencapai 90
tahun, apakah anda yakin masih bisa memanennya nanti? Kemudian kakek tua itu berbalik
menjawab: Dulu juga kakek kami menanam pohon seperti ini dan kami-lah yang
menikmatinya sekarang. Raja Achrouan terkesan sekali mendengarkan kalimat
tayyibah dari sang kakek tadi dan memberinya hadiah 400 Dinar.
Kemudian raja kembali dikejutkan lagi oleh tingkah
kakek tadi menerima hadiah raja sambil tersenyum lebar, maka raja bertanya
kepadanya: Wahai kakek tua, kenapa anda tersenyum begitu menerima hadiah dari
saya? Kakek menjawab: Bahwa biasanya kalau kita menanam pohon apel seperti ini
hasilnya baru bisa dipanen setelah 20 tahun kemudian, dan saya baru saja
menanamnya sekarang tetapi hasilnya langsung saya dapatkan. Dan raja pun terkesima
kembali dan memberinya hadiah 400 Dinar lagi..... Inilah salah satu makna dari
firman Allah:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (٢٤) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (٢٥)Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit; pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya, Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS: 14: 24-25)
Contah dari buah kalimat tayyibah di atas adalah
salah satu dimensi dari berbagai dimensi “berkah” (barakka’) yang sangat
bervariasi. Barakka’ juga adalah merupakan “Trademark” istimewa Anregurutta Ambo Dalle,
yang akan selalu menghubungkan Beliau dengan murid-muridnya hingga DDI ini
berakhir atau kiamat..... Berbicara masalah "BARAKKA" Saya mau kisahkan
teman bernama Misbahuddin dari Kaliang Pinrang seAngkatan dengan kami.
Alhamdulillah Misbah sangat sabar orangnya, terbukti waktu Dia melanjutkan
Kuliah Di IAIN Alauddin Ujungpandang, Pernah dipukul anak nakalnya Mannuruki,
akibatnya Misbah babak belur, terlihat di pipi kanan dan pipi kirinya memar dan
hampir mengeluarkan darah.. Karena tidak ada perlawanan dari Misbahnya, dengan
BARAKKA yang dia dapatkan dari Pondok sehingga sabar dan ikhlas menerima
Pukulan tanpa ada perlawanan sidikitpun.
Setibanya di rumah kebetulan satu Asrama dengan
kami, dan di kamar pada kumpul beberapa teman, Saya, Faisal, Sahlan, Agussalim.
Semua kaget dan prihatin melihat kondisi wajahnya Misba, lalu kami bertanya
inseden apa?? Jatuhkah, atau apa yang menimpahmu Misbah sampai bengkak dan
memar Pipimu? dengan lesunya sambil menahan rasa sakit, terlihat dari raung
mukanya Misba menjawab, Saya dipukul. Serentak menjawab teman-teman Siapa yang
pukul kamu.. dan kenapa tidak melawan, Faisal langsung loncot siapa, siapa
orangnya, Sahlan juga bertanya Mana Orangnya Misbah, Muntaha langsung memberi
Komando ayo semua kita cari orangnya!!!! Langsung Misbah dengan rasa
prihatinnya Sabar-sabar teman-teman, tidak usah dicari orangnya, karena 1
samaJi, Agus bertanya maksudnya Misba 1 - 1 apa? sementara kamu tidak melawan.
Misbah dengan ciri khasnya menjawab, begini teman-teman "SAYA JUGA KENA
DIA" serentak anggota semua bilang tapi kenapa sampai lukanya separah
itu?? kalau kamu melawan dan Kena Dia. Muntaha langsung nanya lagi, jadi apanya
yang kamu kena Misbah, yang kamu bilang 1 samaJI. Misbah bilang, sambil
menunjukkan kedua pipinya "INI KEDUA PIPIKU MENGENA JUGA TANGANNYA DIA,
YANG DIA PAKAI PUKUL SAYA" kwkwkwkwkw.......... ketawa semua anggota
mendengarkan jawabannya Misba.
AMANNI LINO-E KO PRINSIFNA LAMISBA IPAKE"
hehehe......... Begitu boss semua, yang sempat membaca cerita ini,
mudah-mudahan bisa ketawa, karena ini cerita lucu... tapi kalau cara menyusun
penulisan cerita ini tidak lucu.. tapi untuk menghargai teman, ketawa saja
kwkwkwkwk...hehehehe....hahahahaha..........
Sampai jumpa di cerita selanjutnya......
Artikel berhubungan:
- Kenangan DR Muhammad Suaib Tahir Bersama Anregurutta (1)
- Kenangan DR MuhammadSuaib Tahir Bersama Anregurutta (2)
- Haul Gurutta Ambo Dalle
- Isra'-Mi'raj Ke Elle Salewo-E Bersama Gurutta H. Jamalu
- Seorang Muhajir Fakir
No comments:
Post a Comment