KISAH NYATA DARI SEORANG ANAK POLISI MASUK DI MA'HAD DDI LIL-BANIN KABALLANGANG
Tersebut-lah, pada tahun 1984 lalu, seorang anak polisi
dari Kab. Barru telah lulus menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) di
kampung halamannya, dan anak polisi tersebut bercita-cita ingin meneruskan
sekolah lanjutannya di lembaga pendidikan yang lagi ‘ngetrand’ dijamannya,
yaitu pendidikan Pondok Pesantren. Karena lembaga pendidikan terakhir ini
sangat diminati oleh peserta didik dan para orang tua wali murid pada masa itu.
Keunggulan sistem pendidikan Pondok Pesantren, disamping
akan memberikan pelajaran formal layaknya di dalam kelas-kelas sekolah modern,
juga akan menyajikan pendidikan non-formal diluar bangku sekolahan, seperti
pengajian ba’da Ashar, ba’da maghri dan ba’da Subuh. Yang semuanya bertujuan
memberikan bekal peserta didik tentang nilai-nilai murni ke-Islam-an, akhlaqul
karimah, moral bermasyarakat, keterampilan-keterampilan dasar dan pendidikan
kemandirian.
Maka Bapak polisi-pun merespon hasrat putra
kesayangannya dengan memberikan alternatif nama-nama Pondok Pesantren yang populer
pada saat itu diwilayah Kab. Barru dan daerah terdekat disekitarnya, yaitu
Pondok Pesantren Maccopa - Maros dan Pondok Pesantren DDI Mangkoso. Namun, tiba-tiba
datang seorang ibu tua yang tak lain adalah ibu kandung sang polisi tersebut
atau nenek kandung dari putranya sendiri, yang dipanggil lumrah Sanro Kani (berprofesi
sebagai dukun bersalin), kebetulan beliau tinggal di Pekkabata – Pinrang. Maka
nenek inilah kemudian mengusulkan agar cucunya dimasukkan saja di Pontren DDI Kaballangang.
Singkat cerita, dan tanpa berpikir panjang maka keesokan
harinya, berangkat-lah sang putra mahkota, si anak polisi tadi ke Kaballangan
dengan di antar oleh rombongan satu mobil dari keluarga terdekatnya. Setiba di
Kaballangan, rombongan-pun langsung bertolak ke kediaman Anregurutta Ambo Dalle.
Bapak polisi mengutarakan maksud kedatangannya yang intinya adalah menitipkan anak
kandungnya kepada Anregurutta, dan tidak lupa pak polisi menceritakan kepada
Anregurutta semua prilaku nakal putranya waktu di kampung termasuk kemalasannya
disuruh pergi mengaji, harapannya adalah agar supaya Anregurutta bisa
memberikan ‘barakka’-nya dan anaknya bisa pintar, rajin, berbakti kepada kedua
orang tua dan berguna kepada bangsa dan negara.
Lalu, Anregurutta menanyakan nama anaknya, dan
diberitahu adalah: AGUSSALIM, yaitu penulis sendiri. Sambil tersenyum senang,
Anregurutta berkomentar: Namanya bagus sekali sama dengan nama teman saya yang terkenal
cerdik-pandai yaitu H.AGUSSALIM. Kemudian Anregurutta menyuruh penulis membuka
mulut, selanjutnya ditiup oleh Anregurutta yang kebetulan kala itu Beliau
sedang berpuasa, maka penulis-pun takjub bukan main, sungguh harumnya aroma mulut
Anregurutta yang meresap di dalam rongga penulis saat ditiup itu, Subhanallah! Mungkin
inilah yang dimaksud oleh hadits nabi SAW: “Aroma mulut orang berpuasa lebih
harum dari pada parfum “kasturi”.
Kemudian penulis bersama rombongan keluar menuju ke
Asrama santri yang sudah di siapkan, dan di sana sudah menunggu paman penulis (sepupu
dari Mama), yaitu MUSTAMIN MADDU dan tentangga penulis di Barru yaitu Muh.Wardi
Makki. Penulis kala itu merasa berbahagia karena di Pondok Pesantren ini ditemani
oleh seorang keluarga dekat dan teman sekampung, serta ada juga anak dari
Madello bernama Rahmat.
Kami di asrama baru itu berteman dekat dengan anak-anak
Teteaji, seperti: Sahur, Amir, Amin Kadir & Muhaimin, penulis disambut oleh
Hatta.....
KAMPUS YANG PENUH KENANGAN:
Kisah ini berawal sekitar 28 tahun yg lalu,
tepatnya bulan Juni 1984,,, ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Yang
Penuh dengan Kedamaian,, jauh dari pengaruh derasnya rayuan yang menggoda
setiap Insan tuk berbuat semaunya... Yaach,,, di kota santri ini jugalah,,, kami
berpisah dari kasih sayang ortu yg telah merawatku selama 12 lebih..... demi
tuk menuntut ilmu,,, sy bersyukur sekali karena tempat menuntut ilmu tidak jauh
dari tempat kelahiranku, hanya dengan Naik Bis Piposs dengan ongkos Rp.2000 dah
sampai di kampung, itupun kalau ada surat Izin dari Keamanan Kampus dan
pulangnya kalau dah cukup 1 bulan di Kaballangang,,
Kampus Kaballangang betul-betul penuh kenangan yang
menggembirakan dan menakutkan... Mengapa ????,,, sebab pada waktu pagi kami
semua dapat bergembira, baik di sekolah, di mesjid maupun pada waktu makan,,, kami
dapat berkumpul semua dengan diiringi Canda dan tawa,,, sebaliknya pada malam
harinya.. dimana malam itu gelap gulita,, hanya pelita saja yg kita pakai pada
waktu itu, dan ini merupakan kenangan yang menakutkan,, karena kami smua di
iringi dengan suara Poppo', yang membuat bulu roma merinding dan menurut teman-teman,
Poppo' tersebut sasaran empuknya adalah PANTAT,, LAABEKKO ISKANDAAAR... HEHEHEHE......
begitupula sebelum tidur.. kami se asrama selalu membuat usil,,, siapa saja
yang duluan tidur,, maka orang tersebut dikasi makan Garam,,, atau di ikat kakinya
yang bergantungan baterai dsb,,.. hahahahaaaaaaaa,,,
Ooooch.. Yachh,,, aq juga ingat niiich.. peristiwa
yang menghebohkan.. sewaktu saya mau tidur,, saya memakai kelambu dan di dalam
kelambu itu,, saya menyalakan Obat Nyamuk,,, apa yang terjadiii,, ternyata obat
nyamuk yang tidak tau diri itu membakar kelambu ,, Saya kaget bukan kepalang
karena aku dibangunkan dengan paksa oleh teman-teman dan Ust. Anas yang gendong
saya pada waktu itu....
Saya dan teman-teman seasramaku,, tinggal disamping
kanan Koperasi.. Med Hatta, Muhammad Sahur Harun, Amir Wajeng, Amin Kadir
& Muhaimin (Semuanya Putra Teteaji), Taslim Putra Bilajeng,, Muhammad Wardi & Mustamin Maddu (Putra
Barru), & Abbas Pangkep..
Akhirul Kalam... MINALLAHI MUSTA'AN WA ALAIHIT
TIQLAN...
W A S S A L A M.... THE END..
Artikel berhubungan:
- Kenangan DR MuhammadSuaib TahirBersama Anregurutta (3)
- Mengejar Berkahnya Gurutta KeTanah Bugis
- Barakka’-na Anregurutta AmboDalle
- Kenangan DR MuhammadSuaib Tahir Bersama Anregurutta (2)
- Kenangan DR Muhammad Suaib Tahir Bersama Anregurutta (1)
- Haul Gurutta Ambo Dalle
- Isra'-Mi'raj Ke Elle Salewo-E Bersama Gurutta H. Jamalu
- Seorang Muhajir Fakir
No comments:
Post a Comment