BALAI KOTA SAMARINDA MEJADI SAKSI ERA KEBANGKITAN
KEMBALI DDI
Oleh: Saharuddin Padu
Ada yang tidak menyangka bahwa pertemuan di Balai
Kota Samarinda tidak terlalu meriah sebab hanya menghadiri undangan silaturahmi
Wali kota Samarinda, ternyata harapan itu sebaliknya Balai kota Samarinda nyaris
kursi yang disediakan - 500 hampir penuh, yang datang dari berbagai kabupaten
di Kaltim dan alumni DDI yang mendengar berita pertemuan itu, bahkan
tokoh-tokoh Sulawesi pun juga tidak ketinggalan.
Pertemuan Balai Kota Samarinda benar-benar menjadi
ajang reuni DDI yang sesungguhnya.. mereka bercanda ria, tidak ada pembeda antara senioritas dan
yunioritas. Mereka berbaur seakan akan tdak ada lagi Kabalallangan dan Mangkosa
serta yang lain, Yang ada DDI - sungguh
luar biasa pertemuan itu.
Dua wanita chantik tampil, yang dibalut jilbab dan
suara merdu mengatakan "mari kita buka acara ini dengan pembacaan Kalam
Ilahi. setelah selesai. acara yang kedua Doa Pembuka yang dibacakan oleh Gurutta
Prof. Farid Wajedi, MA. Dan acara ketiga acara istrihat --- makan malam karena
kami banyak -- antri mengambil makanan seakan
- akan berebut makanan. "ini ANCABA" (anak candu baca doank). Mereka
pada Ketawaan semua lagi. Mereka ingat masa-masa indahnya di pesantren dulu
ketika diundang MABARAZANJI. Hehehehe.
Setelah acara makan selesai, acarapun dimualai
kembali yang dipimpin Ridwan Sata. karena Wali kota tidak ada, maka acara
silaturahim DDI dimulai.
Tampil pembicara pertama tentang pandangan DDI
kedepan adalah Gurutta Prof. Dr. Andi Syamsul Bahri Galigo, Beliau mengatakan
bahwa DDI adalah AMANAH yang ditinggalkan Anregurutta Abd.Rahman Ambo Dalle.
Tentu pandangan tokoh dan ulama DDI ini sangat mendalam bagi kita . Apakah
amanah itu sudah kita jalankan atau belum? ataukah menghianati amanah itu
sendiri? Mungkin kegundahaan dan ketidak puasan dalam hati generai DDI yg
selama ini merupakan respon dan mereka mau menjaga Amanah ini dengan
sebaik-baiknya. oleh karena itu, Gnerasi DDI yang sudah kesurupan malaikat , mereka datang ke Samarinda dengan berbagai
kesibukan masing-masing hanya satu tujuan DDI kembali bersatu dan DDI maju dan
maju.... tapi bagi orang yang menghianati Amanah ini, apakah mau membuka
pikiran positifnya dan hatinya untuk melihat DDI kedepan yang lebih bagus?
meskipun sekali kali mengatakan:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ قَالُواْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
jadi wajar dalam pertemauan itu ada yang
mempertanyakan kepemimpinan DDI yang tidak memiliki latar belakang akedemis
DDI. masa kita mau dipimpin oleh orang yang samak sekali tidak pernah balajar
di DDI, maulai dari SD, SMP, ALIYAH? kata teman.....
BERSAMBUNG,,,, nanti dilanjutin lagi
tulisanya...boss !
No comments:
Post a Comment