Renungan Jum’at (26/4/’13)
DOA IAPDIKA
Oleh: Dr. H.M. Suaib Tahir
Suatu ketika Rasulullah Saw berkumpul bersama
sahabat-sahabatnya membicarakan tentang perkembangan dakwah Islam di Mekkah serta
masalah-masalah yang dihadapinya. Diantara sahabat mengatakan bahwa kendala
utama yang dihadapi karena masih banyaknya pemuka-pemuka masyarakat di kota
Mekkah yang belum bergabung bersama Rasulullah antara lain Omer Bin Khattab dan
Amr Bin Hisyam. Kedua tokoh ini memiliki pengaruh kuat di masyarakat kota Mekkah.
Rasulullah Saw lalu bermohon kepada Allah SWT dengan doanya yang masyhur:
اللهم أيد الإسلام بأحد العمرين (عمر بن الخطاب وعمرو بن الهشام)Artinya: Ya Allah Agungkanlah agamaMu ini dengan masuknya Islam salah satu di antara dua Umar, (Umar Bin Khattab dan Amr Bin Hisyam/Abu Jahal).
Rasulullah Saw selama berdakwah di Mekkah sering kali
memberikan nama-nama agung bagi musuh-musuhnya yang pemberani seperti Khalid
Bin Walid dimana Rasulullah mengistilahkan dia sebagai Singa Quraisy dan
setelah memeluk Islam diberikan nama Saeful Islam (Pedang Allah yang terhunus).
Dalam perkembangannya sejumlah pemberani-pemberani Mekkah seperti Umar Bin
Khattab dan Walid Bin Walid memeluk Islam atas kekagumannya terhadap Nabi
Muhammad Saw yang tidak pernah menganggap musuhnya sebagai lawan bahkan
senantiasa mendoakan agar diberikan hidayah dan petunjuk.
Hari ini dan besok, para tokoh DDI yang berasal
dari ruh DDI kini berkumpul di kota Samarinda membicarakan nasib DDI yang
sedang terpuruk. Siapapun yang pernah menyaksikan kebangkitan dan kemajuan DDI
dengan membandingkan sekarang ini sudah pasti sangat prihatin termasuk mereka
yang tidak pernah mengecam pendidikan di DDI. Para tokoh DDI dimaksud sudah
barang tentu membicarakan dan membahas apa yang terbaik dilakukan ke depan
untuk organisasi massa yang terbesar ketiga di Indonesia setelah NU dan
Muhammadiyah.
Karena itu, apa yang diharapkan dari pertemuan ini
adalah sebuah inspirasi baru bagi semua anggota IAPDIKA dan warga DDI akan
lahirnya sebuah transformasi baru yang lunak dan terorganisir menuju perbaikan
dan reformasi DDI sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan
sahabatnya, karena kita harus selalu meyakini bahwa “Al Haqqu Bila Nidham
yaglibuhul Batil Binnidhan” (kebenaran yang tidak terorganisir dengan baik
akan dikalahkan dengan kebathilan yang dikelola oleh organisasi dengan rapih).
Tentu kami semua mengharapkan agar para tokoh-tokoh
DDI yang saat ini sedang berkumpul nantinya akan memberikan yang terbaik bagi
kami semua untuk melangkah ke depan dan mengharapkan agar mereka menjadi
pengayom di organisasi massa ini yang berbasiskan pendidikan, dakwah dan sosial
karena merekalah memang yang memiliki kapasitas untuk memimpin organisasi
seperti DDI secara baik dan profesionalisme saat ini, dan akan menjadikan
organisasi ini betul-betul sesuai dengan prinsip-prinsipnya.
Oleh karena itu, mudah-mudahan hari ini dan besok
kita akan menemukan satu kesepakatan mengenai bentuk perjuangan yang hakiki dan
langkah-langkah ke depan untuk meraih sebuah kemenangan yang cemerlang demi
agama bangsa dan negara sambil berdoa semoga alumni-alumni DDI yang belum
sepenuhnya mendukung perjuangan ini menyadari dan bergabung bersama teman-teman
yang saat ini sedang berkumpul di Samarinda. AMIN!
Salam hormat dari Sudan.
No comments:
Post a Comment