Ini Bukan Sekedar Curahan Hati (Curhat) dari Larover Belaka
Tapi ini asli “Pella
Maddarumpu
Pole Laleng”,,,, Jangan Tertawa Dulu Karena Saya Lagi
Serius ini...HeHe!
Oleh: Zainuddin MubarakRover
Saya sejatinya tidak terbiasa menulis seperti ini, tapi
ketika saya membaca status dari seniorku Med HATTA yaitu: “Gurutta KH.
Lukmanul Hakim Quotes”, yang kembali memutar memoriki tentang Gurutta aji
Lukman yang saya kagumi dan banggakan di antara guru-guru saya di Kaballangang
dulu, dan setelah mengetahui nasibnya yang tidak menentu bahkan dibenci serta
dilemparkan kesana kemari oleh PB sepeninggal Anregurutta Ambo Dalle. Maka hati
saya-pun spontan berontak,,,,
Masya Allah, apa yang akan terjadi kelak pada almamaterku
Kaballangang yang tercinta ini,,,, Kok ada aset umat dan putra terbaik DDI
seperti Gurutta aji Lukman diabaikan dan ditelantarkan seperti ini,,,, apa mau
mereka,,, atau mungkinkah ini awal kehancuran almamaterku yang tercinta,,,,???
(menangis hati ini rasanya).
Tidak semua hamba Allah mendapat anugerah berupa memiliki
multitalenta. Gurutta KH. Lukmanul Hakim adalah salah satu yang memiliki banyak
talenta khususnya jiwa kepemimpinan yang tangguh, berwibawa, dan tegas. Tanpa bermaksud membanding-bandingkan, tetapi Gurutta
yang satu
ini memang di akui lebih hebat dari pimpinan DDI yang ada sekarang.
Dari segi keilmuan, Gurutta aji Lukman
sangat berbobot dan tidak bikin mengantuk jika memberikan pengajian kitab
kuning di Masjid al-Wasilah di Pesantren Kaballangang, terlepas karena kumisnya
yang menakutkan bagi santri-santri, atau suaranya yang terlalu besar itu, tapi
kami semua tekun mengikuti setiap pengajiannya. Berbeda dengan aji Yunus, kami
kesusahan mengikuti pengajiannya karena mungkin bahasa beliau terlalu ilmiah
atau mungkin juga saya yang terlalu bodoh menangkapnya.
Sementara pak Muiz? Boska yang satu ini
setau saya tidak pernah memberikan pengajian kitab kuning, entah bisa apa
enggak. Tetapi anehnya, hampir semua ustaz yang hebat-hebat baca kitab kuningnya
tersebut dikuasai, bahkan “takut” sama beliau dan tunduk di bawah telunjuknya.
Kata Gurutta SBAG di Brunai: “idi
lagi tuli maggurue namappagurue belum ada apa-apanya, dan belum bisa dikatakan
hebat atau pintar, alangkah tawadhu-nya Gurutta Prof Andi Syamsul Bahri
ini. Kerra manengije gurutta aji lukman, Andi Syamsul Bahri, Prof Rahim kalau kita
cerita tentang DDI.... Messe nyawai mitai DDI na tidak bisa apapa kasina.
Oleh karena itu, di dalam lubak hati
yang dalam ini saya berharap “idi anak monrie madosaki narekko tidak berjuangki
kembalikan DDI seperti sedia kala,,,, Emosina usedding, makanya keluarmi ini
bahasa perbandingan-perbandinganku padahal saya sadar bahwa itu tidak bagus dan
tidak baik. Tapi,
maumi diapa kakanda.... Narekko iyyammokorengi pede marajalelai.... Jadi tidak
ada salahnya kita keluarkan semua uneg-uneg
yang terpendam Demi DDI.
SEKIAN dan Terima Kasih...!
No comments:
Post a Comment