Monday, February 4, 2013

TEMA KAJIAN: BAGAIMANAKAH IDEALNYA PASSELLE PASAU? (01):


Majelis A’laa Juga Manusia
Oleh: Rahman Yanse
Saya bertanya kepada teman-teman alumni yang tidak berani bersikap kritis kepada Majlis A’la (Pemimpin tertinggi) di DDI, di tengah “sikap diam”; “ketidak pedulian”; dan “tekanan”. Jawabnya: Majlis a’la itu “juga manusia”; tetapi sebagai pemimpin tertinggi ia akan terus berusaha mengupayakan yang terbaik bagi DDI.

Organisasi Darul Dawah wal Irsyad (DDI) diisi oleh kumpulan ”ulama dan cendekiawan” yang berprofesi sebaga pendidik, punya amanah besar mencerdaskan manusia yang sekaligus berhati nurani tinggi. Tata kelola yang baik menjadi prasyarat komunitas organisasi yang sehat, yang memungkinkan dikembangkannya pengetahuan, bukan untuk kepentingan sendiri atau mendukung status quo, melainkan untuk memajukan peradaban dan kemanusiaan.

Mengapa orang banyak diam, penjelasannya ada pada antisipasi risiko. Karena ada dua bentuk kebaikan ada kebaikan yang tidak berisiko (misalnya punya uang lalu menyumbangkannya). Ada pula yang berisiko, yang perlu perjuangan khusus untuk melakukannya. Contohnya, kita prihatin melihat situasi DDI dan kondisi Pontren kaballangan serta ingin memperbaikinya.

Bentuk kebaikan yang kedua sepertinya sudah sangat langka di DDI. Risiko terberat mungkin justru sikap sinis dari lingkungan sekitar; mau sok pahlawan? Memang posisi berdiri kamu berbeda? Kok tega mengungkap persoalan internal ke luar? Atau lebih parah lagi; terlempar dalam situasi konyol sebagai ”pengacau silaturrahmi” kemudian dicekalisasi. Maka, orang lebih memilih diam atau, sekaligus saja, mendukung yang sedang berkuasa.

Argumentasi pembenaran dapat dikembangkan; mengkritik yang berani mengungkap ketidak beresan sebagai kelompok anti “majlis ala” mengklaim diri ”obyektif” dan ”netral” dalam komplik personal masa lalu (meski sikap mereka jelas sangat menguntungkan status quo).

Bagaimana mengelola Organisasi DDI yang baik?
Tentu melalui tata kelola yang baik pula lembaga-lembaga dan badan otonom yang ada sebenarnya mikrokosmos DDI, Yang terjadi di dalamnya menjadi cermin apa yang berlangsung di organisasi kita.

Sepertinya banyak pemimpin merasa lembaga yang dia pimpin adalah ”milik”-nya atau setidaknya punya privilese jauh lebih besar dari warga DDI biasa, sehingga tidak boleh di krtitisi apalagi disapa tampa disertai embel embel, meski demikian di DDI masih banyak pemimpin yang dapat diteladani, seperti almarhum KH Abd. Rahman Ambo Dalle, atau KH. Ali Yafie, KH. Andi Syamsul Bahri, dll,,,,

Pemimpin tertinggi baca (Majlis Ala) itu, sebanarnya hanyalah pengurus, dan pengurus itu seyogianya menjalankan amanah sebagai pengurus. DDI adalah organisasi yang bergerak dibidan dawah pendidikan dan social, sebagai organisasi dawah dan pendidikan maka pemimpin tertingginya wajib menciptakan iklim yang mendukung terbentuknya kejujuran dan sikap kritis dari warganya tetapi apabila terjadi justru sebaliknya harus dimana lagi warga DDI belajar tentang etika?

Di balik sikap kritis alumni dan warga terhadap almamater dan organisasinya, ada ketidak beresan tata kelola. Tidak ada transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan terkait dengan uang serta keputusan-keputusan penting pemimpin. Malah desakan untuk mengevaluasi SK pinpinan pontren DDI Kaballangang sebagai bentuk protes alumni yang prihatin melihat almamaternya ditanggapi sepele dan berkelit bahwa yang lainnya masih berjalan normal.

Lalu bagaimana bisa bicara tentang ”kebenaran, kejujuran, dan keadilan” dalam membangun pengetahuan? Pembelajaran apa yang diperoleh alumni dan warga apabila Majlis alanyanya melakukan pembiaran, tidak punya kepekaan sosial, serta tidak menunjukkan empati atas keprihatinan yang dirasakan alumni yang juga waganya sendiri.

Pada ahirnya mari kita satu langkah membangun kembali habitat kita yang bernana Potren DDI Kaballangang, meminjam frasa teman-teman alumni, kita boleh gagal dalam banyak hal, tapi kita tidak boleh gagal dalam memperjuangkan nilai nilai yang kita anggap benar,,, selamat berjuang dan selamat Tahun Baru 2013 semoga sukses .



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA