Wednesday, February 27, 2013

IAPDIKA: PEMBAHARU YANG MODERAT:

Kenangan Masa-masa Indah di Kaballangang
Asap Kayu bakar terkadang mengeluarkan stetes air mata untuk merindukan dalam mencapai penderitaan yang menyenangkan, dibalik semua itu asap kayu bakar ternyata menyimpang rahasia yang amat besar tersirat pada diri alumni santri Kaballangang, detik demi detik, menit demi menit, jam, hari minggu, bulan bahkan tahun demi tahun berlalu hingga asap kayu bakar itu terjawab.

Namun masih menginginkan jawaban pasti, tepatnya pada tanggal 1-2 Desember 2012 (waktu REUNI) lalu, asap kayu bakar itu terjawab dengan berbagai macam paradigma Alumni yang dijadikan sebagai pengganti keprihatinan bagi santri yang patuh dan tunduk akan seni keindahan masa masa di Kaballangang.

Anregurutta Ambo Dalle mengistilahkan dengan dapur umum, sosok demi sosok bermuculan canda dan tawa tangis dan kerinduan, rasa haru yang seraya tak terputus selama masa reuni seakan sejenak akan meraih purnama keindahan puncak kejayaan bahwa sesungguhnya tidak ada yang mampuh memisahkan alumni dengan Kaballangang yang diibaratkan kami alumni adalah jazadnya Kaballangang dan Kaballangang sendiri  adalah ruhnya alumni, dan ibarat itu akan digodok di IAPDIKA Insya Allah.

Meminjam istilah Imam al-Gazali: Seorang dinamakan berakhak adalah yang moderat plus pembaharu. Karena tiga kecerdasan yang dimiliki seseorang, tidak menutup kemungkinan ke ketiganya itu bisa saja tak berarti disebabkan karena banyak orang bermoral dan beretika tapi tidak berakhlak, tapi otomatis semua orang yang berakhlak sudah pasti beretika dan bermoral.

Sembilan pakar pendidikan yang mendefinisikan dilain sisi, bahwa terkadang manusia memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spritual tapi tidak memiliki kesadaran intelektual, emosional dan spritual, sementara seorang PEMBAHARULAH yang pantas didefenisikan sebagai orang yang beretika, bermoral dan berakhlakul karimah, “pesan jangan ada kepentingan dibalik sesuatu yang dikejar tapi nilailah sebagai suatu keIKHLASAN,,,

Maka IAPDIKA adalah adalah lembaran baru yang mungkin dan akan mencul dengan kesadaran spritual dan tidak pernah berasumsi untuk mempetak-petakkan satu kelompok dengan dasar kepentingan yang tidak jelas nuansanya, tapi IAPDIKA adalah satu ketetapan PONDASI DDI yang ingin merapihkan baju yang baru saja kering setelah dicuci dengan cara menyetrika, ibarat anak ayam yang mencari dan rindu kepada induknya untuk disatukan, seketika bertemu maka tuntaslah permasahan itu dengan rikhla yang sekian lama dirindukan para santri, dan indikatornya tidak ada yang dipojokkan dan yang memojokkan dengan simbol yang tak pernah retak “Annuku Anunna DDI Anunna DDI Tania Anukku” (ini adalah renungan hati nurani yang dimilki oleh seorang PEMBAHARU yang MODERAT).

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

MyBukukuningLink

Bertukar link?



Copy kode di bawah masukan di blog anda, MyBukukuning akan segera linkback kembali. TRIMS!

Super-Bee

Popular Posts

BOOK FAIR ONLINE

Book Fair Online

Blog Archive

PENGOBATAN LANGSUNG DENGAN HERBAL ALAMI:

BURSA BUKU IAPDIKA: "KASIH SANG MERPATI" (Rp 25.000)

animated gifs
Info | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA

IAPDIKA GALERI:

animated gifs
Info: | KLIK: DI SINI | By IAPDIKA